Melawan Petugas, Residivis Pembobol Kamar Kos di Garut Tewas Ditembak

GARUT, KOMPAS.com – Seorang residivis pencuri kamar kos di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tewas ditembak aparat kepolisian setempat akibat melawan saat akan ditangkap.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, proses penangkapan itu berlangsung pada Kamis (14/04/2022). Saat itu, jajaran Polres Garut sedang mengungkap kasus pencurian di kamar kos sesuai dengan laporan korban.

“Korban setelah sahur pada Kamis (14/4/2022) kehilangan barang elektronik berupa laptop dan handphone. Pukul 8 pagi, korban lapor ke Polsek dan langsung dilakukan penyelidikan,” kata Wirdhanto kepada wartawan, Jumat (15/04/2022).

Berdasarkan hasil penyelidikan, petugas mendapatkan petunjuk lokasi keberadaan barang elektronik yang hilang. Petugas pun mendatangi lokasi bersama korban.

Ternyata, barang curian itu berada di sebuah rumah kos di daerah Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul.

Menurut Wirdhanto, saat itu polisi langsung mengamankan satu orang yang ada di kamar kos tersebut, yaitu BS (27), warga Kecamatan Garut Kota.

Setelah dimintai keterangan, BS mengakui laptop tersebut baru saja diambilnya dari sebuah kamar kos di kawasan Desa Haur panggung.

“Yang bersangkutan ternyata residivis spesialis pembobol kamar kos. Dari keterangan rekan-rekan pelaku, yang bersangkutan pernah menjalani hukuman di tiga wilayah (Polsek) berbeda yaitu Samarang, Wanaraja dan Tarogong Kidul,” jelasnya.

Tak puas dengan barang bukti yang ada, petugas meminta agar pelaku menunjukkan barang bukti lainnya. Namun, saat pencarian barang bukti lainnya itu, pelaku berupaya melawan petugas dengan cara merebut senjata petugas.

Seketika itu, Wirdhanto menyebut, petugas menembak pelaku dan tewas.

“Seketika itu, dengan tembakan sekali mengenai punduk (sekitar leher) dari pelaku, (pelaku) dilumpuhkan,” ujar Wirdhanto.

Wirdhanto menuturkan, petugas saat itu langsung membawa pelaku ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Namun, nyawa pelaku pembobol kamar kos itu sudah tidak tertolong.