Salin Artikel

Luapan Sungai Citarum Rendam Permukiman Warga di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung

Senja Sumarna (28) warga setempat mengatakan, ketinggian ari mencapai 1 meter.

"Sejak sore, sebelum berbuka puasa hujan udah turun, langsung banjir, tapi rata-rata kiriman dari Bandung," katanya ditemui, Sabtu (16/4/2022) dini hari.

Ia menyebut, ketinggian banjir bisa mencapai lebih dari satu meter, jika hujan turun seharian. "Kalau hujannya gak berhenti, misalnya seharian gitu, pasti lebih dari 1 meter," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, banjir melanda beberapa RW di Kampung Bojong Asih. Karena kontur wilayahnya naik turun, Senja menyebut di masing-masing RW ketinggian banjir bisa berbeda.

"Kalau yang sekarang itu melanda 4 RW, RW 04, 05, 03 dan 14, terus ketinggiannya beda-beda, di sini RW 04 ketinggian 1 meter kalau ke dalem, ke RW 03 misalnya bisa mencapai 1,5 meter," kata Senja.

Berbeda dengan dulu, saat ini banjir ke lebih cepat surut, lantaran sudah ada kolam retensi.

"Kalau sekarang biasanya sehari atau dua harian lah. Gak lama kaya dulu, kan sekarang ada kolam retensi, ya meskipun ngaruhnya dikit," tuturnya.

Kendati demikian, ia tetap waspada lantaran takut terulang banjir parah beberapa tahun lalu.

"Paling parah sempat beberapa tahun lalu. Hampir dua meter lebihan kalau yang lebih parah," kata Senja.

Ia berharap, pemerintah setempat serius menangani banjir yang kerap melanda wilayahnya.

"Pinginnya mah banjir segera surut bahkan gak ada lah, saya dan warga minta kolam retensi dimaksimalkan lagi, karena udah cape kena banjir terus" tambahnya.

Pantauan Kompas.com, sejumlah warga terlihat melakukan ronda, mengantisipasi ketinggian banjir yang berangsur naik.

Terlihat warga yang mengeluarkan kendaraannya dari rumah, lantaran luapan air yang memasuki rumah.

Tak hanya itu, puluhan kendaraan warga sengaja di parkir kan di tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam oleh air luapan sungai Citarum.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/16/032722178/luapan-sungai-citarum-rendam-permukiman-warga-di-dayeuhkolot-kabupaten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke