Salin Artikel

Banjir di Dayeuhkolot Bandung Berangsur Surut, Sejumlah Jalan Mulai Bisa Dilalui

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir di Bandung Selatan yang melanda wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berangsur surut.

Pantauan Kompas.com, tinggi muka air yang sempat mencapai ketinggian 2 meter, kini sudah mencapai titik terendah sekitar 70 sentimeter.

Selain itu, akses jalan menuju Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot yang sebelumnya sulit dilalui, terpantau sudah bisa dilewati kendaraan.

Pun jalan arteri penghubung Dayeuhkolot-Baleendah yang dihubungkan oleh jembatan Sungai Citarum, kini sudah mulai padat oleh kendaraan, baik roda dua dan empat.

Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Tedi Rusman mengatakan, pihaknya masih tetap waspada, meski air sudah berangsur surut.

Tak hanya itu, ia meminta masyarakat untuk tidak cepat berpuas hati, lantaran cuaca masih sulit diprediksi.

"Kami ingatkan agar masyarakat tetap waspada, karena cuaca sulit diprediksi. Seperti kita ketahui, siang bisa jadi cerah, tapi sore hari tiba-tiba langsung turun hujan," katanya dikonfirmasi, Kamis (21/4/2022).

Meski demikian, Tedi menyebut jajaran Polsek Dayeuhkolot masih rutin berkeliling guna memastikan rumah yang ditinggal penghuninya untuk mengungsi tetap aman.

"Betul kita patroli terus, supaya tidak ada kejahatan atau tindakan pencurian terhadap rumah yang sedang ditinggalkan," tuturnya.

Saat ini, kata Tedi masih ada warga yang tinggal di pengungsian. Pihaknya memastikan, bantuan logistik terutama makanan untuk para pengungsi dalam kondisi aman.


4.000 KK terdampak banjir

Sementara Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana menyebutkan, akibat banjir yang melanda sejak Selasa (19/4/2022) sampai Rabu (20/4/2022) kemarin, sebanyak 13 rukun warga (RW) dan 4.000 kepala keluarga (KK) terdampak.

"Betul banjir karena intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, di beberapa RW banjir sempat mencapai 2 meter, yang kena itu hanya 13 RW saja dan 4.000 KK terdampak," jelasnya.

Yayan mengatakan, saat ini masih ada 19 KK yang mengungsi, lantaran khawatir hujan deras akan kembali turun, mengingat sore hari cuaca di Kabupaten Bandung kerap mendung.

"Sebelumnya ada 17 KK terdiri dari 49 jiwa, karena semalam khawatir banjir terjadi lagi, bertambah 2 KK jadi 19 KK, 56 jiwa untuk pengungsi," tambahnya.

Sejauh ini, lanjutnya, bantuan pemerintah daerah masih belum tersedia. Antisipasi hal itu, pihaknya sudah mempersiapkan stok bantuan dari Lumbung Sosial Kementrian Sosial (Kemensos).

"Jadi bagitu banjir terjadi kami tidak begitu sulit. Terutama untuk para pengungsi, jadi untuk logistik pengungsi aman," tuturnya.

Selain itu, ia bersama jajarannya sudah mempersiapkan antisipasi apabila terjadi banjir susulan.

"Di setiap RW disediakan satu perahu untuk mobilisasi masyarakat keluar masuk untuk transportasi. Terus di pengungsian ada persiapan penambahan ruangan pengungsi apabila dibutuhkan," tuturnya.

Khawatir banjir kembali terjadi

Ditemui terpisah, Heni Sukawati (45) warga Kampung Bojong Asih, RW 05 mengaku bersyukur banjir sudah surut dan aktivitas bisa kembali lancar.

Sejak banjir berlangsung selama dua hari, ia mengaku kesulitan menjalankan aktivitas puasa.

"Ada rasa waswas, memang ini sudah jadi banjir tahunan, tapi kemarin takut mungkin karena lagi puasa juga. Tidur enggak tenang, pas sahur harus pakai perahu kalau ada bahan yang kurang, waktu berbuka hujan lagi deras-derasnya," katanya.

Meski sudah berangsur surut, ia tetap khawatir banjir masih akan datang.

"Saya mah tetap waspada, karena cuacanya gini, enggak pasti. Siang panas, tapi setiap sore sudah mendung, gelap terus hujan," tambahnya.

Selain bosan dengan banjir, Heni juga sudah lelah, pasalnya ia mengalami banjir di Dayeuhkolot sejak usia remaja.

"Sudah lama atuh, zaman masih gadis. Sekarang masih gini, capai mah pasti. Tapi tetap berharap mudah-mudahan ada solusi biar enggak banjir terus," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/04/21/171035878/banjir-di-dayeuhkolot-bandung-berangsur-surut-sejumlah-jalan-mulai-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke