Salin Artikel

Gara-gara Video Viral Bakso Tikus, Omzet Pedagang Bakso di Karawang Turun, Ini Curhat Mereka

KOMPAS.com - Video viral bakso tikus di Karawang, Jawa Barat, berdampak ke pedagang.

Pendapatan penjual bakso di Karawang disebut turun 30-40 persen.

Hal ini disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Indonesia Bambang Haryanto.

Bambang mengatakan, omzet pedagang bakso di Karawang turun selama empat hari, yakni saat video tersebut viral hingga menunggu hasil uji laboratorium.

Ia berharap setelah keluarnya hasil uji lab yang menyatakan bakso tak mengandung daging tikus, omzet dan nama baik pedagang bakso di Karawang kembali pulih.

"Semoga titik terang ini bisa mengembalikan semangat para pedagang bakso dan penikmatnya. Kami kembali bangkit dari ekonomi yang selama ini terasa berat saat pandemi kemarin," ujarnya di Karawang, Jumat (13/5/2022), dikutip dari Tribunnews.

Bambang menuturkan, meski pedagang dirugikan, tetapi pihaknya tak akan menempuh langkah hukum terhadap pembuat video itu.

"Sebagai orang timur, kami tidak akan membuat langkah hukum atas unggahan yang dibuat oleh akun TikTok tersebut. Kami sudah memaafkannya," ucapnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karawang AKBP Aldi Subartono memastikan bahwa video viral bakso tikus di Karawang tidak benar.

Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil pengujian laboratorium dari Dinas Pertanian Karawang dan Dinas Kesehatan Karawang.

"Dari pengujian sampel sisa bakso yang dimakan salah satu warga yang mem-posting di medsos juga sampel dari lokasi penjual baksonya hasilnya negatif daging tikus," ungkapnya.

Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmav) Siti Komalaningsih menjelaskan, berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, sampel bakso negatif daging tikus.

Ia menerangkan bahwa bagian yang disebut sebagai daging tikus merupakan urat daging sapi.

"Kemarin kami bersama Kementerian Pertanian bersama tim laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Asal Hewan menguji spesies tikus dari tanggal 12 (Mei) dan bukan ekor tikus atau negatif daging tikus. Mungkin itu bagian urat daging sapi,” jelasnya.

Usai kabar bakso daging tikus terpatahkan, Kapolres Karawang berharap agar masyarakat tak takut makan bakso di Karawang.

"Enggak usah takut makan bakso," tandasnya.

Kabar adanya bakso tikus di Karawang ini diunggah oleh salah satu akun TikTok. Ia mengaku trauma saat membeli bakso di Karawang.

Pengunggah tidak menyebutkan bakso itu dibuat dari daging tikus, tetapi warganet banyak yang penasaran dan mengira benda aneh pada bakso tersebut adalah ekor tikus.

Tak lama setelah videonya viral, pengunggah menghapus video tersebut. Ia juga meminta maaf kepada pedagang bakso di Karawang.

Pengunggah menegaskan tak berniat memicu polemik dan tidak bermaksud mencemarkan bisnis orang lain.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Reni Susanti, Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/15/075000278/gara-gara-video-viral-bakso-tikus-omzet-pedagang-bakso-di-karawang-turun-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke