Salin Artikel

Orangtua Mahasiswa SBM Somasi Rektor ITB hingga Mendikbud Terkait Turunnya Mutu Pendidikan

BANDUNG, KOMPAS.com - Forum Orangtua Mahasiswa Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) melayangkan surat somasi terkait mutu pendidikan SBM ITB.

Surat somasi ditujukan pada Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah, Majelis Wali Amanat (MWA) ITB, hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Kami mensomasi Rektor ITB, MWA ITB, dan Mendikbud agar dalam waktu 10 hari kerja sejak tanggal surat ini, menyelesaikan permasalahan yang terjadi di SBM ITB," ujar perwakilan Forum Orangtua Mahasiswa SBM ITB, Ali Nurdin, Minggu (15/5/2022).

Ali juga menuntut agar orangtua bisa diterima MWA, rektor ITB, dan dekanat SBM ITB secara bersama-sama untuk mendapatkan penjelasan resmi mengenai penyelesaian masalah di SBM ITB.

Seperti diketahui, persoalan SBM ITB mencuat ke permukaan karena konflik dosen SBM dan rektor ITB terkait hak dana swakelola SBM ITB.

Alasan Somasi

Ali menyampaikan beberapa pertimbangan kenapa somasi tersebut dilayangkan. Di antaranya, sejak kasus ini mencuat di 2021, pihaknya beberapa kali menyurati MWA ITB dan rektorat meminta audiensi penyelesaian persoalan.

Namun hingga kini, tidak ada kejelasan. Orangtua tidak mengetahui tentang perkembangan kasus SBM ITB. Sedangkan mutu pendidikan anak-anaknya menurun.

Misal, tidak ada dosen tamu dari luar negeri dan dosen praktisi, tidak adanya kegiatan mentoring serta tidak ada pengembangan soft skill bagi mahasiswa yang menjalani program double degree/double exchage.

Hal ini tentunya akan mempengaruhi penilaian akreditasi AACSB yang sudah diperoleh secara susah payah oleh SBM ITB.

"Padahal akreditasi AACSB menjadi salah satu alasan anak-anak kami masuk kuliah di SBM ITB. Kami tidak tahu sampai kapan penurunan kualitas mutu pendidikan di SBM akan terus terjadi," tutur dia.

Pihaknya membaca dari media mengenai Tim Transisi ITB yang terdiri dari perwakilan pihak Rektorat ITB dan SBM ITB untuk menyelesaikan permasalahan.

Namun tim ini tidak pernah menyampaikan rencana kerja dan hasil kerjanya kepada publik, sehingga orangtua tidak tahu perkembangannya.

Kemudian mengenai transformasi ITB yang dilaksanakan secara sentralisasi dan unifikasi seperti yang disampaikan rektor kepada Komisi X DPR RI, kenyataannyaa merugikan kepentingan mahasiswa SBM.

Sebab kebutuhan setiap fakultas/sekolah berbeda-beda atau beragam. Kebijakan sentralisasi ini pun membuat beberapa kegiatan SBM ITB menjadi terlambat atau kualitasnya menurun.

Bahkan ada kegiatan di luar negeri yang batal diikuti SBM ITB, karena rantai birokrasi yang tidak fleksibel akibat sentralisasi.

"Menurut hemat kami, kebijakan sentralisasi dan unifikasi justru melanggar amanat MWA ITB tentang Tri Dharma dan Otonomi Pengelolaan ITB Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, yang menegaskan ITB harus mencerminkan semangat entrepreneurial uniersity sehingga harus fleksibel dan responsif dengan kualitas layanan yang bermutu tinggi," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/15/120750678/orangtua-mahasiswa-sbm-somasi-rektor-itb-hingga-mendikbud-terkait-turunnya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke