Salin Artikel

Wanita Bersuami Dua di Cianjur Dijerat Kasus Perzinaan, tetapi...

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang perempuan berinisial N (28) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga melakukan praktek poliandri atau mempunyai dua suami. 

Ulah N pun telah dilaporkan suami pertamanya ke kantor polsek setempat. 

Namun, pelapor memutuskan tak melanjutkan kasusnya, dan memilih menyelesaikannya secara kekeluargaan. 

Kepala Polres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, tindakan N tersebut bisa masuk dalam kategori perzinaan. 

Adapun ancaman hukumannya maksimal sembilan bulan penjara.

“Pasal 284 KUH Pidana tentang perzinaan. Poliandri ini tidak dibenarkan, baik secara agama maupun hukum negara,” kata Doni kepada Kompas.com, di Mapolres Cianjur, Selasa (17/5/2022). 

Namun demikian, pemeriksaan kasus yang sempat membuat heboh warga Cianjur dan jagat maya ini dihentikan karena pihak pelapor memutuskan mencabut laporannya.

“Para pihak telah bertemu termasuk suami pertama dan kedua. Setelah dimediasi, Mereka sepakat untuk berdamai,” ujar dia. 

Sementara pelaku sendiri, disebutkan Doni, pasca-terjadi aksi pengusiran oleh warga memutuskan ikut dengan suami kedua. 

“Pihak terlapor sempat dimintai keterangan, dan motifnya tengah didalami. Tapi ini kan pihak pelapor juga telah mencabut laporannya. Karena ini sifatnya delik aduan,“ ujar Doni. 

Sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang wanita, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diusir warga, viral di media sosial.

Tak hanya mengusir, warga juga sempat membakar beberapa potong pakaian wanita yang belakang diketahui berinisial N (28) tersebut.

Setelah perbuatannya terbongkar, suami pertamanya lantas menceraikan N dengan menjatuhkan talak tiga.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/18/062601678/wanita-bersuami-dua-di-cianjur-dijerat-kasus-perzinaan-tetapi

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke