Salin Artikel

Kisah "Crazy Rich" Joko Suranto Bangun Jalan di Cicalengka dan 336 Pesantren di Priangan Timur

BANDUNG, KOMPAS.com - Joko Suranto, crazy rich asal Gerobogan yang sempat viral karena membangun jalan di kampung halamannya ternyata juga pernah membangun jalan di wilayah Kabupaten Bandung.

"Betul, jadi jalan tersebut menghubungkan Desa Nagrog dan Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka. (Pembangunan itu) sekitar 3 atau 4 tahun yang lalu, prosesnya 1,5 bulan," kata Joko ditemui Kompas.com di kantornya, Rabu (18/5/2022).

Pembangunan jalan di Cicalengka bermula saat Joko kerap melintasi daerah tersebut.

Dia mengatakan, saat itu jalan yang menghubungkan Desa Nagrog dan Desa Narawita dalam kondisi rusak.

Dari sinilah, Joko kemudian meminta persetujuan masyarakat untuk memulai proses pembangunan jalan.

"Poinnya ketika kita ke sana, kok ini (jalan) rusak banget. (Saya) sering bolak balik lewat jalan itu, supaya nyaman, kemudian kita sosialisasikan kepada masyarakat, bahkan masyarakat juga meminta, ya sudah kita kerjakan saja (pembangunan jalan)," ujarnya.

Pembangunan jalan sepanjang 800 meter di wilayah Kecamatan Cicalengka itu menelan anggaran lebih dari Rp 1 miliar.

"Waktu itu, (keluar biaya) sekitar Rp 1 M lebih dikit. Soalnya kalau dikerjakan sendiri itu, orang-orang kita tidak dihitung sebagai tenaga," ungkap Joko.

"Lebar jalannya tidak bisa dipastikan 4,5 meter semua. Ada yang lebarnya lebih dari 4,5 meter, ada yang mengecil, karena menyesuaikan jalan di daerah tersebut."

Tujuannya membangun jalan tersebut bukan hanya untuk segi kenyamanan saja. Dia juga berharap pembangunan jalan rusak itu dapat meminimalisir kecelakaan dan memperlancar proses ekonomi.

Lebih dari itu, ia menuturkan pembangunan jalan tersebut bisa mempermudah aktivitas warga saat menjalankan proses ibadah.

"Iya pastinya ketika ada infrastruktur jalan itu bisa bagus, itu kan pasti menimbulkan efek banyak. Orang di situ nyaman menggunakan, menghindari juga ketidaknyamanan atau kecelakaan, bisa menumbuhkan ekonomi di situ, kemudian juga memberikan akses yang lebih baik buat siapapun yang punya wilayah di situ ataupun aktivitas keagamaan ataupun ekonomi," tambahnya.

"Kalau kita dorong untuk memberikan akses kan kita tidak pernah membatasi siapapun pengguna selanjutnya. Orang beragama apapun boleh, usia berapapun boleh, bahkan orang buta pun boleh," sambungnya.

Diakuinya, dalam proses pembangunan jalan di Cicalengka tidak semulus yang dibayangkan. Ia menyebut mesti ada kesadaran dan kesabaran.

"Tantangannya bangun jalan itu harus ada bagi hasil sana sini. Ada yang terganggu karena ditutup dulu sekian lama, dan sebagainya. Itu kan butuh kesadaran, butuh menyadarkan, bahkan butuh kesabaran juga," beber dia.

Joko mengungkapkan pembangunan jalan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat merupakan bagian dari rekam jejak hidupnya.

Ia berkeinginan sepanjang hidupnya bisa bermanfaat untuk orang banyak.

"Poinnya sih kalau riwayat yang Cicalengka itu adalah ya bagian dari perjalanan hidup kita aja. Kalau kita bisa melakukan sesuatu, ya lakukan saja lah," tutur dia.

"Nawaitunya adalah saya pengen berbagi, pengen memberi manfaat sekecil apalun, dan segera saya laksanakan. Jadi jangan takut berbuat baik itu memang addict, happy, kemudian setelah itu apa lagi yah," sambungnya.

Mencetak Al-Quran dan Membangun Pesantren

Baginya, berbuat kebaikan untuk sesama tidak harus terpatok pada pengadaan infrastruktur, seperti jalan. Hal lain pun bisa dilakukan.

Joko melihat infrastruktur pada individu manusia lebih penting lagi. Menurutnya, saat ini dibutuhkan manusia-manusia yang memiliki kualitas terbaik.

Hal itu yang melandasi Joko untuk membangun pesantren dan mencetak Al-Quran serta membagikannya secara gratis.

"Kita misalkan mencetak Al-Quran setiap tahun, kita bagikan, maksudnya tidak semata-mata mentargetkan harus bikin jalan, itu enggak. Ya semampu kita ketika melihat ada sesuatu bisa kita kerjakan, kita kerjakan, dan mengerjakan kebaikan itu tidak gampang," kata Joko.

Saat ini, telah terbangun 336 pesantren di Priangan Timur dan telah mencetak ribuan santri dengan pelbagai keunggulan.

"Sudah dibangun 336 pesantren di priangan Timur," ujarnya.

Tak sampai disitu, pria kelahiran Gerobogan itu memiliki koperasi yang dikhususkan untuk menggulirkan sedekah.

Sebelum menyiapkan koperasi tersebut, Joko terlebih dahulu menyiapkan individu dengan kapasitas managemen yang baik.

"Ada tiga koperasi lah, alhamdulilah telah menelurkan sampai memiliki gelar S3. Saya tidak pernah membedakan apa-apa, apa yang bisa kita bantu ya kita lakukan. Koperasi itu menggulirkan sedekah kita tentunya dengan kualitas managemen yang terbaik," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/18/184545478/kisah-crazy-rich-joko-suranto-bangun-jalan-di-cicalengka-dan-336-pesantren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke