Salin Artikel

2 Bulan Pasca Longsor Nagreg, Pemda Belum Perbaiki TPT dan 3 Rumah Terdampak

Pasca longsor yang menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Minggu (13/3/2022) itu, material longsor masih berserakan seperti saat kejadian.

Pemkab Bandung pun tak kunjung memperbaiki bangunan, baik itu rumah atau tembok penahan tanah yang roboh akibat longsor.

Hal ini tentu saja menyebabkan warga terdampak longsor kesulitan untuk beraktivitas.

Ohin (62), salah satu warga yang rumahnya terdampak longsor mengaku sudah bertemu Camat, Kades, dan Bupati Bandung.

Namun, bantuan yang dijanjikan tak kunjung datang.

Pemerintah hanya meminta warga yang terdampak sabar menunggu bantuan meterial bangunan untuk memperbaiki tempat tinggalnya.

"Belum ada, semuanya cuma bilang sabar. Baik Desa atau Kecamatan juga sama bilangnya sabar dulu," katanya ditemui di lokasi, Senin (23/5/2022).

Padahal, kata dia, Bupati Bandung Dadang Supriatna berjanji akan memperbaiki TPT dan bangunan sebelum bulan Ramadhan.

"Waktu Bupati datang bilang harus segera diperbaiki, karena mau menghadapi bulan suci Ramadhan. Tapi sampai sekarang belum ada, bahkan gundukan meterial pun masih gitu aja," ujar dia.

Ohin menyebut, material bekas longsor yang menutup jalan serta menimpa tiga rumah baru dibersihkan pada Minggu (22/5/2022) kemarin.

"Ini akses terhambat, selama dua bulan lebih dibiarkan, dari waktu kejadian bekas longsor baru diberesin Minggu kemarin," tuturnya.

Menurutnya, hampir semua warga Kampung Huut, terutama yang terdampak merasa khawatir ketika hujan lebat turun.

Selain takut terjadi longsor susulan, Ohin menjelaskan ketika hujan turun tanah material longsor berubah menjadi lumpur dan membanjiri rumah warga.

"Wah kalau hujan kita pada khawatir, sebagian pada ngungsi lagi karena masih trauma dengan kejadian kemarin. Terus lumpur dari bekas longsor juga suka masuk ke rumah," ungkapnya.

Selama bulan Ramadhan hingga hari Raya Idul Fitri, kata dia, warga terdampak harus merayakan bulan suci dengan kondisi rumah yang rusak dan material yang belum diangkut.

Dibangun melalui swadaya masyarakat

Selain membersihkan material longsor, warga Kampung Huut juga langsung memperbaiki TPT secara mandiri atau melalui swadaya.

Ohin menuturkan, tak ada pungutan yang sifatnya memaksa. Namun, hampir semua warga ikut serta membersihkan dan memperbaiki TPT bekas longsor serta bangunan yang terdampak.

Bahkan, kata dia, ada salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) yang secara sukarela ikut dalam proses pembangunan.

"ini ada, Alhamdulillah dari ormas bantuan, bantuan swadaya masyarakat tidak dipaksa seikhlasnya aja," terangnya.

Sementara Budiman (45), anggota Ormas PEKAT - IB yang sedang berada di lokasi menjelaskan, organisasinya membantu pembersihan material longsor, menyediakan batu, semen, pasir dan yang lainnya.

"Tidak ada dari masyarakat ataupun dari pihak Desa, sementara kami yang bangun," ujarnya.

Terkait anggaran yang dikeluarkan oleh organisasinya dan warga sekitar. Budiman mengaku tak tahu menahu.

Ia mengklaim, hanya diamanahi menjaga dan memantau orang-orang yang bekerja.

"Kalau masalah anggaran saya tidak tahu, mungkin Desa tahu, sempat ngobrol dengan warga tapi tidak tahu apa yang dibicarakan, sejauh ini belum ada sentuhan dari pemerintah," kata Budiman.

Budiman menyebut tidak hanya dari Ormas yang mengerjakan pembangunan tersebut, namun warga sekitar juga ikut terlibat.

"Yang kerja dari organisasi ada dari masyarakat juga ada," ungkapnya.

Sementara ini, lanjutnya, proses pengerjaan dimulai dari TPT kemudian berlanjut ke rumah warga.

"Sekarang pondasi, soalnya TPT yang kemarin gak pake cakar ayam, kemudian rumah rumah," pungkasnya.

Pantauan kompas.com, dari hasil swadaya, warga berhasil membangun sebagian TPT yang memanjang 22 Meter.

Selain itu, material tanah longsor masih memadati jalan kecil yang menyambungkan ke wilayah RT 03.

Sementara 3 rumah yang terdampak masih belum disentuh sedikitpun. Adapun rumah milik Pak Ohin, di bagian kamar mandi, dan dapur masih ditutupi oleh papan dan asbes bekas.

Selain merusak rumah, akibat longsor tersebut dua orang dilarikan ke rumah sakit atas nama Ibu Yani Sri Mulyani (35) dan Tasya (4). Sedangkan satu orang meninggal dunia atas nama Widya Ningsih (34).

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/23/184802578/2-bulan-pasca-longsor-nagreg-pemda-belum-perbaiki-tpt-dan-3-rumah-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke