Salin Artikel

Duduk Perkara Pria Bawa "Bom" ke Bank, Belajar Merakit dari Internet, Sempat Diikat di Tiang Gawang oleh Satpam

Peristiwa tersebut terjadi di salah satu bank di Kecamatan Leuwimunding pada Senin (23/5/2022) sore.

Kepada petugas bank, pria yang mengaku karyawan perusahaan rotan itu nekat meminta uang Rp 30 juta.

Jika tidak diberi, ia mengancam akan meledakkan bom yang diakui dipasang di tubuhnya.

Hingga akhirnya D berhasil dibekuk oleh satpam bank, Asep Firman (25). D kemudian diikat di sebuah mistar gawang di lapangan setempat.

Dalam waktu kurang lebih 3 jam, pria tersebut dibiarkan terikat dan sontak mengundang ratusan warga untuk melihat.

Tim Gegana Brimob Polda Jabar kemudian datang dan memeriksa tubuh pria tersebut. Petugas memastikan jika tak ada bahan peledak di tubuh D.

Pria yang menggunakan jaket dan topi hitam itu kemudian digelandang ke Mapolres Majalengka untuk diperiksa lebih lanjut.

Kapolres Majalengka memastikan bahwa benda tersebut hanyalah sebuah mainan yang dibuat menyerupai bom.

"Setelah dilakukan evakuasi oleh Jibom, yang tadinya bersangkutan mengaku memiliki bahan peledak, namun setelah diperiksa ternyata itu adalah mainan," ujar Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi.

"(Barang yang dibawa) Jenis mainan seperti jenis plastik dan kabel," jelas dia, Rabu (25/5/2022).

Karena putus asa ditagih setiap hari, ia pun datang ke bank meminta uang Rp 30 juta dan mengancam akan meledakkan bom di tubuhnya.

Meski tak ada unsur bahan peledak dalam bom mainan, namun sejumlah material digunakan hingga terlihat mirip bom sungguhan.

Seperti menggunakan kabel timer dan tabung pipa warna merah yang disusun sedemikian rupa.

"Rakitan bom itu terlihat rapi sehingga memang menyerupai bom sungguhan. Tapi kami ingatkan bahwa tidak ada unsur bahan peledak di dalamnya," ujar Kapolres.

Menurutnya D belajar dari internet untuk merakit alat yang menyerupai bom tersebut.

Beberapa hari sebelum pelaksanaan percobaan upaya perampokan, yang bersangkutan mencari tahu cara membuat bom di media sosial.

"Pelaku belajar dari internet, lihat-lihat di media sosial cara merakit bom. Itu ia lakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan percobaan perampokan pada Senin kemarin sehingga cara merakit menyerupai bom sungguhan itu terlihat rapi," katanya.

Bahkan, siapa pun yang melihatnya, menyebut itu merupakan bom yang memiliki bahan peledak.

"Tapi masyarakat tidak perlu khawatir, sampai hari ini di wilayah Majalengka aman. Teror bom kemarin hanya mainan dan pelaku sudah ditangkap," jelas dia.

"Petugas keamanan BRI bertindak sigap dan segera mengamankan pelaku. Terkait ancaman tersebut, dipastikan tidak terdapat bom seperti yang disebutkan pelaku," kata Bambang Parulian, Selasa (24/5/2022).

Sementara itu satpam bank yang bertugas, Asep mendapatkan penghargaan dari pihak kepolisian.

"Kita berikan penghargaan atau pun reward kepada Asep Firman, karena berhasil membantu Polri mengamankan pelaku teror bom," kata Kapolres.

"Apresiasi ini tentunya untuk memberi semangat dan motivasi kepada yang bersangkutan," sambungnya.

Sementara itu, Asep Firman mengaku senang dirinya diberi kesempatan untuk menerima penghargaan dari pihak kepolisian.

Asep pun tak menyangka aksi heroiknya yang mengamankan pelaku teror bom palsu akan mendapat penghargaan.

"Alhamdulillah, gak nyangka. Saya bekerja sesuai arahan kantor untuk mengamankan lingkungan bank jika terjadi ancaman atau tindak pidana oleh masyarakat," kata Asep.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi | Editor : I Kadek Wira Aditya), Tribun Jabar.id

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/25/160600678/duduk-perkara-pria-bawa-bom-ke-bank-belajar-merakit-dari-internet-sempat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke