Salin Artikel

Harga Telur di Cirebon Melonjak, Pedagang Kecil Menjerit

Tidak hanya pedagang saja mengeluh. Sejumlah pembeli menjerit. Utamanya mereka yang membeli telur untuk dijadikan bahan olahan lalu dijual kembali untuk mendulang untung demi menafkahi keluarga.

“Dimurahnang Mas, pemerintahe diomong, tulung aja larang-larang regane. (Harganya dimurahkan Mas, sampaikan pemerintahnya. Tolong, jangan mahal-mahal harganya-red),” kata Saeri salah satu pembeli telur puyuh saat ditemui Kompas.com di salah satu toko Pasar Jamblang, Senin pagi.

Saeri membeli telur puyuh bukan untuk konsumsi pribadi. Dia membeli untuk membuat jajan ringan kojek, atau umumnya disebut cilok.

Menurutnya, harga telur puyuh saat ini sangat mahal, mencapai Rp 38.000 per kilogram. Bahkan kemarin sempat melambung hingga Rp 40.000 per kilogram.

Bila dibanding kondisi normal, Saerni biasa membeli telur puyuh Rp 25.000 per kilogram.

Harga itu membuatnya benar-benar pusing. Bahkan Saeri menyebut, tidak hanya telur yang naik, tapi semua harga kebutuhan untuk membuat cilok juga naik.

“Ampun larang kabeh mas, aci campu, terigu, kacang, sabrang, bawang. Keder langka buruane, (Ampun harganya mahal semua mas, tepung singkong atau aci, terigu, kacang, cabai, bawang. Pusing jualan tidak ada untunganya-red),” keluhnya.

Saeri benar-benar memohon kepada pemerintah. Dia meyakini hanya pemerintah yang bisa menurunkan harga semua kebutuhan pokok.

Di toko penjual telur lainnya, keluhan harga yang mahal diutarakan Riri, pedagang nasi jamblang di Pasar Tradisional.


Akibat harga yang semakin tinggi, dia menurunkan pembelian yang semula 5 kilogram menjadi dua kilogram.

Biasanya dia membuat sate puyuh untuk lauk pauk nasi jamblang. Dia kini membuat sate puyuh hanya tiga butir persatu ikat sate.

Biasanya dia menyediakan lima butir telur puyuh bila harga stabil atau relatif lebih murah.

“Harapannya sebagai pembeli yang penjual juga, harapannya turun. Saya beli untuk nasi jamblang. Sulit dan berat mas. Kalau dinaikan, pembeli tidak mau. Paling dikurangi jumlah butirannya,” kata Riri kepada Kompas.com.

Ahmad, pedagang telur di Pasar Jamblang, menjelaskan kenaikan hanya telur tidak terjadi hanya pada jenis telur ayam saja.

Kenaikan harga juga terjadi pada jenis telur puyuh. Bahkan telur puyuh naik drastis.

Hari ini telur puyuh tembus Rp 39.000 per kilogram, kemarin sempat Rp 40.000 per kilogram.

Sedangkan telur ayam hari ini mencapai Rp 29.000 perkilogram.

Normalnya, harga telur ayam di kisaran 20.000 per kilogram, sedangkan dan telur puyuh di kisaran Rp 25.000 per kilogram.

“Kenaikan harga ini seperti ini sudah kurang lebih satu pekan. Akibat harga yang tinggi, omset penjualan kami otomatis menurun Mas. Pembeli jarang yang beli, dan kalaupun beli jumlahnya dikurangi dari yang biasa,” kata Ahmad kepada Kompas.com.

Ahmad tidak tahu penyebab kenaikan harga telur yang drastis dalam waktu yang cukup lama.

Dia hanya berharap kepada peternak agar harga telur di tingkat peternak tidak terlalu tinggi karena bila harga terlampau tinggi, penyerapan telur sangat menurun.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/06/095023278/harga-telur-di-cirebon-melonjak-pedagang-kecil-menjerit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke