Salin Artikel

2 Rumah di Bandung Barat Ambruk karena Tanah Bergerak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB mebcatat, peristiwa pergerakan tanah di Kampumg Ciwur itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu tepatnya pada 20 Mei 2022.

Akibat dari pergerakan tanah dua pekan lalu, dua unit rumah mengalami retak di bagian dinding-dinding bangunan.

Para penghuni rumah pun mau tak mau harus mengungsi untuk menghindari bencana.

Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo mengatakan, pergerakan tanah semakin menjadi setelah hujan deras menerjang wilayah tersebut, sehingga dua rumah yang berdiri di atas tanah tersebut mengalami ambruk pada Senin (6/6/2022) malam.

"Pergerakan tanah sudah ada sejak 20 Mei. Saat ini pergarakan tanah semakin terus gerak dan berdampak yang awalnya rumah retak-retak kini telah rata atau ambruk," ungkap Duddy melalui keterangan resminya, Selasa (7/6/2022).

Lokasi pergerakan tanah itu berada di lereng sebuah bukit bernama Gunung Paseban yang berada di wilayah itu.

"Berdasarkan hasil investigasi pergerakan tanah atau pergeseran tanah ini luas cakupan pergerakannya sekiyar 1 hektar," ujar Duddy.

Selain dua rumah yang porak-poranda, BPBD juga mencatat adanya tiga bangunan rumah milik warga lainnya yang terancam.

"Beruntung tidak ada korban jiwa saat ambruknya dua rumah itu. Penghuni sudah mengungsi terlebih dahulu," kata Duddy.

Hingga saat ini, tanah di lokasi itu terus bergerak seiring dengan debit air hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

"Kita pertimbangkan untuk menerjunkan tim geologi karena pergerakan tanah saat ini masih terus terjadi. Apakah masih aman atau tidak bagi hunian warga," ucapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/07/135044078/2-rumah-di-bandung-barat-ambruk-karena-tanah-bergerak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke