Salin Artikel

Bayi Kembar Siam Zaina dan Zahira Akhirnya Pulang Setelah Berhasil Dipisahkan

Seperti diketahui, bayi Zaina dan Zahira merupakan anak ketiga dari pasangan Evi Susanti dan Abdul Muslih.

Bayi yang berasal dari Kabupaten Sukabumi ini lahir pada 28 Juni 2021 di RSHS Bandung.

Kedua bayi perempuan ini menjalani operasi pada usia yang masih bulanan.

Orangtua bayi mengetahui kondisi kembar siam saat dalam kandungan 4 bulan dan dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter RSHS sampai lahir, menjalani perawatan, hingga operasi pemisahan.

Bayi Zahira dan Zaina mengalami conjoined twin thoracoompalophagus yakni kembar siam yang menempel badan bagian dada dan perut.

Tim dokter awalnya kesulitan memisahkan lever pada tubuh pasiennya.

Pasalnya, lever bayi siam kembar ini dempet, tapi masing-masing lever mempunyai sistem saluran empedu dan darah masing-masing, ada juga pembuluh darah yang menyambung.

Meski begitu, masing-masing organ lainnya normal, sehingga masih bisa untuk dipisahkan.

Operasi pemisahan pun dilakukan pada 25 mei 2022.

Prosedur medis yang melibatkan sejumlah dokter RSHS Bandung ini, membutuhkan waktu hingga 3-4 jam.

Akhirnya, organ bayi berhasil dipisahkan tim dokter pada pukul 13.31 WIB hari itu.

"Agak kesulitan saat memisahkan lever, serta selaput jantung yang menempel. Namun, alhamdulillah bisa dilakukan," ucap Ketua Tim Kembar Siam RSHS, dr. Dikki Drajat Kusmayadi beberapa waktu lalu.


Setelah berhasil memisahkan Zaina dan Zahira, tim dokter mengobservasi perkembangan pasiennya itu, karena ada alat penambal yang dipasang di tubuh bayi yang mungkin asing bagi tubuhnya.

Observasi ini pun dilakukan untuk melihat respons tubuh si bayi.

Sekretaris Tim Kembar Siam, dr. Fiva Aprilia Kadi, bahkan sempat mengatakan bahwa pada saat operasi sempat ada sedikit kendala pada jantung salah satu bayi.

Meski begitu tim dokter berhasil mengatasinya.

Selang beberapa hari, si bayi sempat dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU), sampai keduanya dipindahkan ke Ruang Kenanga II .

Beberapa hari setelahnya, kondisi luka sang bayi sudah membaik, bahkan tidak ada luka operasi yang menjadi infeksi.

Meski begitu, tim dokter tetap memperhatikan organ dalam pasiennya itu.

Penanganan luka operasi yang dimulai dari dada sampai perut bayi ini ditangani langsung oleh dokter bedah plastik dan tim dokter bedah toraks.

Sedangkan bagian dalam lever ditangani oleh dokter anak.

Asupan gizi dan nutrisi bayi pun terus diperhatikan oleh dokter gizi.

Bayi yang sudah berumur hampir 12 bulan ini pun mendapatkan makan dan susu sebanyak tiga kali sehari.

Sebelum bayi Zaina dan Zahira diizinkan pulang, tim dokter memberikan edukasi cara merawat anak mereka di rumah.

"Kita siapkan keluarga untuk perawatannya, kan berbeda untuk perawatan rumah sakit dengan di rumah, sehingga dibuat pertemuan khusus untuk di komunikasikan dengan baik," ucap dr. Fiva.

Kini, Jumat (10/6/2022), bayi Zaina dan Zahira diizinkan tim dokter untuk pulang ke rumahnya di Kabupaten Sukabumi.

Dokter menyatakan bahwa pasca operasi pasiennya itu menunjukkan perbaikan kondisi dengan cepat.

"Pascaoperasi menunjukkan perbaikan yag cepat pesat sehingga bisa kita pulangkan," ucap dr. Dikki.


Dr Dikki mengatakan, selama perawatan, bayi ini sempat muncul Infeksi pernapasan saluran atas (ISPA). Namun, tim dokter berhasil menanganinya

"Emang selama perawatan timbul ISPA, riaknya banyak tapi dengan penanganan tim kita akhirnya bisa membaik sehingga pasien bisa dipulangkan," ucapnya.

Meski telah diizinkan pulang, bayi tersebut harus menjalani rehabilitasi, mengingat masih adanya tonjolan di dada.

Karenanya, pasien dibekali sejenis ransel khusus untuk membantu menekan tonjolan itu ketika dirawat di rumahnya.

"Jadi pasien tidak boleh lepas kontrol, kita titipkan kalau ada masalah klinis apa pun di daerahnya atau rumahnya. Karena jauh dari RS katanya, bisa berhubungan langsung dengan dr. Eni spesialis anak atau puskesmas setempat. Kami juga punya spesialis bedah anak di Sukabumi, akan kami titipkan disana barangkali ada masalah emergency," ucap Dikki.

Terkait perawatan seperti apa yang bisa dilakukan orang tua terhadap dua bayi yang sudah terpisah itu, Dikki menyebut, orangtua dapat merawat luka bayinya yang sudah relatif kering itu dengan perawatan sederhana.

"Insya Allah dengan perawatan sederhana pun bisa sembuh," ucapnya.

Seperti diketahui, pembiayaan pemisahan bayi Zaina dan Zahira ini dibantu oleh Yayasan Kitabisa.com.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/10/185942778/bayi-kembar-siam-zaina-dan-zahira-akhirnya-pulang-setelah-berhasil

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke