Salin Artikel

Cianjur Minim Tenaga Medis Hewan di Tengah Wabah PMK

Kendati begitu, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Cianjur berupaya mengoptimalkan petugas yang ada dalam upaya menekan penyebaran PMK.

“Kalau bicara ideal, tentu tidak ideal, kita hanya punya satu dokter hewan. Tapi, kita optimalkan bersama paramedis,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas PKHP Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2022).

Selain itu, dari 32 kecamatan yang ada di Cianjur, hanya ada tiga pusat kesehatan hewan (puskeswan).

“Satu puskeswan bisa mencakup 10 sampai 12 kecamatan. Tentunya, selain kurang secara jumlah SDM, kita juga kurang secara cakupan wilayahnya,” ujar dia.

Karena itu, pihaknya telah mengajukan penambahan tenaga medis hewan ke badan kepegawaian daerah, dan Ade berharap segera ada realisasi.

“Memang masalah kesehatan hewan ini kurang dilrik ya. Tapi, setelah ada kejadian seperti ini (wabah PMK) baru dirasa pentingnya (tenaga medis hewan),” kata Ade.

Disebutkan, wabah PMK bukan sebatas persoalan penyakit pada hewan, tapi memberikan dampak yang luar biasa terhadap ekonomi masyarakat.

Karena itu, menurut Ade, penanganannya harus dilakukan secara optimal dan berkelanjutan.

“Penanganan kesehatan hewan ini bukan hanya dilakukan saat kondisi seperti ini saja, tahun-tahun sebelumnya juga kita rutin melakukan pemeriksaan, pemberian vitamin, obat cacing, vaksinasi, desinfeksi, dan lainnya,” ujar Ade.


Karena itu, ketersediaan tenaga medis dan jumlah puskeswan yang ideal sangat penting, terlebih Kabupaten Cianjur memiliki potensi besar sebagai sentra peternakan.

“Dengan melihat kondisi alam yang ada tentunya sangat mendukung terhadap sektor peternakan,” imbuhnya.

Sebelumnya, sebanyak 433 ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dari jumlah tersebut, 16 ekor mati, 49 ekor dipotong paksa, dan sebanyak 371 ekor dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk kasus susfect PMK mencapai 976 ekor, terdiri atas 693 sapi potong, dan 293 sapi perah.

Sapi-sapi yang terpapar itu berasal dari 19 sentra peternak yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/23/135408678/cianjur-minim-tenaga-medis-hewan-di-tengah-wabah-pmk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke