Salin Artikel

Wabah PMK, Harga Jual Hewan Anjlok, Biaya Penanganan Tinggi

CIANJUR, KOMPAS.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang tengah mewabah saat ini berimbas terhadap ekonomi masyarakat.

Pihak yang paling terdampak adalah kalangan peternak. 

Pasalnya, dikemukakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, adanya kasus PMK ini mengakibatkan harga jual hewan ternak anjlok.

“Di sisi lain, penanganan jadi tinggi karena peternak harus mengalokasi biaya tambahan,” kata Ade kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Padahal, jelang perayaan Idul Adha dua pekan ke depan, tingkat penjualan hewan kurban diprediksi naik drastis.

“Untuk hewan kurban yang terpapar tentunya berpengaruh pada harga jualnya,” ujar dia.

Pasalnya menurut Ade, hewan yang terjangkit PMK, seperti sapi potong bisa mengalami penurunan bobot yang cukup drastis, 15 hingga 80 persen.

Karena itu, jelang idul kurban, penanganan hewan yang terpapar PMK terus digeber.

Selain disinfeksi, tiga hari sekali hewan diberi tambahan vitamin, obat penurun panas, dan antibiotik.

“Alhamdulilah tingkat kesembuhan tinggi, sudah mencapai 95 persen,” ujar Ade. 

Medik veteriner Dinas PKHP Cianjur, Kharisudin menyebutkan, hewan yang terpapar PMK masih layak dikonsumsi, karena penyakit ini tidak bersifat menular ke manusia.

“Kendati begitu, ada bagian-bagian yang sebaiknya dimusnahkan, seperti jeroan, grandula dan tulang,” kata Kharisudin.

Selain langkah penanganan, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak dalam upaya mencegah penyebaran wabah ini.

“Melakukan deteksi dini terhadap gejala awal, dan kebersihan kandang tentunya harus menjadi prioritas,” ujar Kharisudin.

Sebelumnya, sebanyak 433 ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dari jumlah tersebut, 16 ekor mati, 49 ekor dipotong paksa, dan sebanyak 371 ekor dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk kasus suspek PMK di Cianjur mencapai 976 ekor, terdiri atas 693 sapi potong, dan 293 sapi perah.

Sapi-sapi yang terpapar itu berasal dari 19 sentra peternak yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/25/123217578/wabah-pmk-harga-jual-hewan-anjlok-biaya-penanganan-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke