Salin Artikel

Saat Darmawisata Berakhir Bencana di Tasikmalaya...

Bus itu mengangkut 59 guru SD Sayang, Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Mereka berencana untuk berdarmawisata ke obyek wisata Pangandaran.

Namun saat tiba Cirande, bus oleng ke kiri dan masuk ke jurang sedalam 10 meter. Bus pariwisata tersebut kemudian mendarat di sungai kecil dengan posisi terlentang dan seluruh ban ada di atas.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang tewas. Mereka adalah pasangan suami istri yaki Olih Komaridin (64) dan istrinya, Esih Sukaesih (59) serta kondektur bus, Cepi (30).

Olih Komarudin merupakan pensiunan Brimob Polda Jabar dan Esih yang merupakan guru SD Sayang.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan menjelaskan, kecelakaan terjadi karena sopir mengantuk dan bahkan sempat tertidur beberapa detik.

Hal tersebut diketahui dari pengakuan sopir bus pariwisata Vitra Trans Utama B7701 TGA yang bernama Dedi Kurnia.

Dedi mengaku tertidur beberapa detik saat melaju di jalan agak lurus dan menurun.

"Menurut pengakuan sopir, penyebab musibah kecelakaan bus pariwisata ini akibat ia mengantuk," kata Kapolres.

"Sebenarnya saya sudah siap-siap mau berangkat, ikut ke Pangandaran. Tapi karena istri mendadak sakit, jadi saya batalkan rencana ikut," tutur Sumaryadi

Ia bercerita rombongan berangkat pada Jumat (24/6/2022) malam. Mereka adalah guru dan juga pensiunan guru bersama keluarga.

"Acaranya silaturahmi guru dan pensiunan saja, banyak keluarga yang ikut. Jadi tidak melibatkan siswa dan orangtua, hanya guru dan pensiunan guru di sini saja yang ikut," sebut Sumaryadi.

Hingga akhirnya ia mendaparkan kabar jika bus yang membawa rekan-rekannya mengalami kecelakaan.

"Tadi pagi saya menerima telepon dari salah seorang rombongan di dalam bus, bahwa mereka mengalami kecelakaan di wilayah Rajapolah," ujar Sumaryadi kepada sejumlah wartawan di SDN Sayang, Sabtu siang.

Sementara itu Pugud (40), salah satu penumpang selamat mengaku kepada pamannya, Tatang jika bus sudah melaju secara tidak normal sejak awal berangkat.

"Sejak berangkat, sopir membawa busnya sudah tidak mulus. Hal itu juga dirasakan penumpang lain," kata Tatang, menirukan kata-kata Pugud, saat ditemui di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Bus oleng sesaat sebelum peristiwa terjadi, diduga kuat lantaran sopir mengantuk.

"Diduga karena sopir mengantuk, sehingga laju bus tidak normal. Menurut penuturan keponakan saya, laju bus terkadang oleng. Pokoknya tidak enak," ujar Tatang.

Humas RSUD Sumedang Rudi mengatakan, ada 21 korban yang dirujuk ke RSUD Sumedang dari Puskesmas dan RSUD di Tasikmalaya.

Dari 21 orang tersebut, kata Rudi, 11 orang sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan, sepuluh orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sumedang.

Terkait kejadian tersebut, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan dukacita mendalam.

"Saya menyampaikan dukacita mendalam atas kecelakaan bus yang membawa rombongan asal SDN Sayang. Semoga yang meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujar Dony kepada Kompas.com di IGD RSUD Sumedang, Sabtu (25/6/2022)

Ia menuturkan setelah menerima informasi kecelakaan di Rajapolah pada Sabtu pagi, Pemkab Sumedang mengirimkan 15 ambulans untuk membantu proses evakuasi korban.

"Ada 15 ambulans yang kami kirimkan ke Tasik, per saat ini, sudah ada 9 orang yang tiba di IGD dan sudah mendapatkan perawatan intensif," sebut Dony.

Dony menyebutkan, seluruh biaya pengobatan korban kecelakaan rombongan dari SDN Sayang, Jatinangor ini akan ditanggung Pemkab Sumedang.

"Seluruh biaya pengobatan korban kami tanggung. Yang terpenting semua korban yang mengalami luka berat maupun luka ringan saat ini dapat segera pulih," kata Dony.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aam Aminullah | Editor : Pythag Kurniati), Tribunnews.com

https://bandung.kompas.com/read/2022/06/26/064600378/saat-darmawisata-berakhir-bencana-di-tasikmalaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke