Salin Artikel

[POPULER JAWA BARAT] Soal MyPertamina, Organda Ciamis Ancam Mogok Massal | Warga Bangun Masjid Mirip Kabah

1. Sepanjang 2022, ada 753 warga Karawang terjangkit DPD

Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat ada 743 kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari 2022 hingga Juni 2022. Sementara 8 orang di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan terjadi peningkatan kasus DBD ketimbang tahun 2021.

Antara Januari 2021 hingga Juni 2021 tercatat ada 3 pasien DBD yang meninggal. Sementara sepanjang 2021, ada 9 warga yang meninggal karena DBD.

Karenanya, Yayuk meminta agar masyarakat mewaspadai DBD dan melakukan upaya pencegahan dan pengendaliannya.

"Plusnya itu dengan melakukan upaya tambahan seperti memakai kelambu, obat nyamuk. Dan dilakukan fogging sebagai langkah terakhir dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD," ungkap Yayuk.

Ekky mengatakan, pihaknya bukan tidak mendukung program pemerintah. Namun pemberlakuan kebijakan yang mendadak tanpa sosialisasi ini yang dipersoalkannya.

"Pertamina kan punya program, MyPertamina, kan harus sukses. Namun kenapa tidak ada sosialisasi sejak jauh-jauh hari," tegasnya.

Organda, lanjut Ekky, sama sekali tidak tahu ihwal kebijakan membeli pertalite dengan aplikasi.

Di sisi lain, Organda didesak anggota untuk meminta penjelasan kepada Pertamina terkait aplikasi ini.

"Anggota (Organda) marah. (Kata anggota) Organda enggak ada kerja. Padahal kami hingga detik ini sama sekali belum mendapat penjelasan dari Pertamina," tegas Ekky.

Karena tidak ada penjelasan hingga saat ini, Ekky mengatakan, anggota Organda mengancam akan mogok massal beroperasi.

Sang ibu, Saringkem (40) bercerita anaknya terbang ke Arab Saudi menjadi PMI sejak Desember 2021.

Menurut keterangan dokter, Cucun Cuniati menderita penyakit kista.

"Sakit kista di sana, saya minta tolong banget pak, minta dipulangkan anak saya," ujar Saringkem sembari meneteskan air mata, Jumat (1/7/2022).

Menurutnya, sebelum keluar negeri, Cucun kerap sakit-sakitan. Tapi ia sendiri tak tahu penyakit yang diderita anaknya.

Penyakit kista tersebut baru diketahui keluarga setelah Cucun Cuniati bekerja selama 2 bulan di Arab Saudi.

Karena diketahui sakit, Cucun Cuniati dikembalikan oleh majikan kepada pihak perekrut di Arab Saudi dan hingga saat ini tidak lagi bekerja.

Kawanan perampok itu diketahui hendak mencuri barang-barang berharga di sekolah. Namun, berhasil digagalkan korban berinisial AA.

Perampok itu tidak hanya membacok, tetapi juga sempat menyekap dua orang yang sedang bertugas atau berjaga di sekolah itu.

Nahas, AA yang berusaha menghentikan aksi perampokan itu justru dibacok di bagian muka, punggung, tangan, dan kaki.

Kini, korban harus dirawat di Puskesmas karena mengalami luka serius dengan jumlah 48 jahitan.

Sementara korban yang satunya selamat dan mengalami trauma. Sebab, keduanya sempat disekap oleh kawanan perampok tersebut.

Masjid yang diberi nama Masjid Jami Nurul Huda itu mirip Kabah dengan corak hitam, ornamen kaligrafi hingga miniatur Hajar Aswad.

"Ini bangunan sebuah masjid yang sengaja dibuat mirip dengan Kabah. Saya punya nazar untuk membangun masjid sebelum (nanti) pergi ke Mekah," ungkap Dedi Al Fikri (45), penggagas pembangunan masjid berbentuk Kabah saat ditemui, Jumat (1/6/2022).

"Tidak ada niatan lain selain untuk ibadah. Ini wujud dari kerinduan saya yang pengin banget lihat Kabah yang aslinya," ujar Dedi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan, Candra Nugraha, Afdhalul Ikhsan, Bagus Puji Panuntun | Editor : Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/02/060600578/-populer-jawa-barat-soal-mypertamina-organda-ciamis-ancam-mogok-massal-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke