NEWS
Salin Artikel

Cerita Petani di Bandung Sukses Tanam Buncis Kenya hingga Tembus Pasar Singapura

BANDUNG, KOMPAS.com - Bertahun-tahun Gugun Gunawan (40) mengelola lahan sebesar satu hektar di Desa Panjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk ditanami Kacang Perancis atau Buncis Kenya.

Sekilas, tak ada yang beda antara buncis perancis dengan buncis yang dijual di pasar.

"Yang membedakan paling dari ukuran pohon, buncis perancis ini pendek-pendek paling tinggi 50 cm, belum ada yang tinggi sampai 1 meter. hasilnya juga disebut baby (bayi), kalau yang normal itu tinggi," katanya ditemui Kompas.com, Minggu (3/7/2022).

Hal signifikan yang membedakan buncis Kenya atau kacang Perancis dengan buncis lokal, terletak pada rasa dan ketahanan buncis.

"Kemudian dari rasanya lebih renyah, kualitasnya tahan lama, kalau yang lokal itu mohon maaf selalu ada yang beda dan gak tahan lama," ungkapnya.

Proses perawatan buncis kenya, kata Gugun, tak begitu sulit. Proses panennya hanya memakan waktu 60 hari. 

"Perawatan juga ringan. Harga juga alhamdulilah di atas rata-rata. Dari perawatan, itu cuma 5 kali di kasih obat, terus dikasih suplemen dan nutrisi 4 kali," ujarnya.

Jika buncis lokal bisa dipanen dalam waktu 3 bulan, buncis Kenya bisa dipanen dua kali dalam waktu seminggu.

Sekali panen, untuk satu hektar lahan bisa mencapai satu atau dua kuintal, tergantung banyaknya penanaman. 

Meski ia menggarap satu hektar lahan, yang ditanami buncis Kenya baru setengah hektar.

"Sekarang baru setengahnya, soalnya agak lumayan kalau panen. Sekarang yang mengerjakan 3 orang," kata dia.

Selain itu, pupuk yang digunakan untuk perawatan buncis Kenya atau Kacang Perancis bisa dengan pupuk organik.

"Kebetulan di sini juga organik, ada produk-produk yang organik, kebetulan juga kita berkreasi sendiri terkait pupuk organik," ujarnya.

Sejauh ini, tantangan paling sulit dalam merawat buncis Kenya adalah cuaca. Bila hujan terus bisa gagal panen. Hama juga cukup berpengaruh.

Tembus Pasar Singapura

Saat ini Buncis yang ditanam Gungun sudah menembus pasar Singapura. Namun ia hanya menanam, sedangkan packaging dilakukan distributornya. 

Harganya, sambung dia, mencapai Rp 30.000 per kg, naik dari sebelumnya Rp 25.000 per kg. 

Namun harga tersebut tidak tentu. Meski harganya di atas buncis lokal, namun harga buncis Kenya pernah juga jatuh hingga di angka Rp 7.000 per kg. 

"Kalau buncis Perancis ini stabilnya di harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000, itu udah stabil. Pernah di harga Rp 7.000," tuturnya.

Terkait tidak stabilnya harga sayuran, membuat ia dan petani lainnya mengeluh dan kewalahan. 

"Cape lah, kita kepanasan, kehujanan tapi gak perhatian dari Pemerintah, paling sederhana soal harga yang stabil saja," keluhnya.

Gugun berharap, dengan adanya buncis Kenya yang menembus pasar dunia. Pemerintah bisa hadir dengan bukti yang konkret.

"Ya harapannya pemerintah bisa hadir memperhatikan petani kecil, memberikan modal, jaringan diberikan, bukannya mengurusi petani yang sudah mapan," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/03/190124778/cerita-petani-di-bandung-sukses-tanam-buncis-kenya-hingga-tembus-pasar

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Regional
Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Regional
HUT Ke-541 Kota Bogor, Kang Emil: Terus Berlari, Berinovasi, dan Berprestasi

HUT Ke-541 Kota Bogor, Kang Emil: Terus Berlari, Berinovasi, dan Berprestasi

Regional
Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Regional
'Hybrid Governance': Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

"Hybrid Governance": Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

Regional
Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke