Salin Artikel

Masalah Serius, 5.000 Pasangan Bercerai Tiap Tahun di Garut, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah ini cenderung bertambah hingga Pengadilan Agama di Kabupaten Garut jadi Pengadilan Agama kelas IA.

"Sekitar 5.000 lebih lah. Ini hal yang sangat serius karena tiap tahunnya cenderung naik. Makanya pengadilan agamanya jadi kelas 1A, karena tertinggi kedua di Jabar," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut, Cece Hidayat, di kantornya, Rabu (14/7/2022).

Cece melihat, tingginya angka perceraian ini merupakan hal yang sangat serius karena berdampak besar, terutama pada anak-anak.

"Siapa yang akan mengurus anak-anak, bagaimana pendidikannya, kesehatannya?" kata Cece.

Kementerian Agama, menurut Cece, melihat tingginya angka perceraian ini sebagai bahan evaluasi terkait pelayanan yang diberikan Kantor Urusan Agama (KUA) yang menikahkan pasangan pengantin.

Pelayanan yang dimaksud adalah berupa pendidikan pra nikah kepada pasangan calon pengantin.

Karena, dari 22.000 pernikahan yang terjadi tiap tahunnya, KUA baru bisa memberikan pelayanan pendidikan pra nikah bagi 5.000 pasangan calon pengantin.

"Jadi masih ada banyak yang belum terbina pendidikan pra nikah. Ini yang jadi tugas kita bersama," katanya.

Selain pendidikan pra nikah yang bisa digarap bersama dengan pemerintah daerah, menurut Cece, lembaga pendidikan pondok pesantren juga bisa mengambil peran mendidik pasangan calon pengantin.

"Pesantren bisa saja membuat pesantren pra nikah, yang mau nikah ke pesantren dulu. Mereka belajar pergaulan yang baik bagaimana menurut Agama Islam," katanya.


Penyebab perceraian

Ada beberapa penyebab perceraian di Garut, mulai dari faktor ekonomi hingga kesiapan mental dan spiritual pasangan.

Namun, Cece membantah penyebabnya karena pernikahan dini.

"Bukan soal pernikahan dini. Sekarang jarang ada, tapi kesiapan mental spiritual dan kesiapan ekonomi rumah tangga, makanya perlu pendidikan pra nikah," katanya.

Ditemui terpisah, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku telah menerima laporan soal tingginya angka perceraian di Garut.

"Saya prihatin dengan tingginya angka perceraian. Penyebabnya bervariasi, tapi yang paling besar adalah ketidakcocokan," katanya.

Ketidakcocokan ini juga bisa disebabkan karena ketidakcocokan ekonomi hingga soal adanya orang ketiga dalam rumah tangga.

Hal tersebut menimbulkan ketidakcocokan dalam rumah tangga yang berujung cekcok hingga perceraian.

"Kita telah mengambil langkah-langkah konkret, ada program 'Stop Kabur' dan lainnya," katanya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/14/103117578/masalah-serius-5000-pasangan-bercerai-tiap-tahun-di-garut-ternyata-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke