Salin Artikel

Pengendalian Harga Pangan di Karawang Terkendala Pasokan, Pemprov Jabar Ingatkan soal Stagflasi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berupanya menstabilkan ketahanan pangan, terutama komoditas hortikultura, seperti cabai rawit merah, bawang merah, hingga tomat.

Namun operasi pasar tak mungkin digelar di pasar tradisional karena berkaitan dengan pasokan stok.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam rapat dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) mengarahkan agar daerah memprioritaskan ketahanan pangan, selain infrastruktur. Tujuannya untuk mengantisipasi stagflasi. 

Stagflasi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan. Sementara inflasi terdorong naik akibat tekanan inflasi global. Saat ini, beberapa gejolak harga yang mulai terjadi adalah sektor pangan dan energi.

Bank Indonesia Jawa Barat juga mendesak pemerintah daerah segera menggelar operasi pasar terhadap komoditas hortikultura di pasar.

Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Karawang, Sari Nurma Asih mengaku, harga pangan di Karawang masih tinggi. Tak terkecuali komoditas hortikultura.

"Saya mengecek sendiri, seperti harga tomat sejak beberapa minggu lalu (harganya) belum turun," kata Sari di Kantor Bagian Perkonomian, Komplek Kantor Bupati Karawang, Jumat (15/7/2022).

Ia menyebut, harga komoditas hortikultura di Karawang melambung lantaran mayoritas dipasok dari luar daerah.

Hingga kini, Sari belum medapat angka pasti inflasi di Karawang. Setelah mengkonfirmasi ke Badan Pusat Statistik (BPS) pihaknya baru memperoleh data prakiraan. Namun enggan menyebut angkanya.

"Angkanya mendekati Jawa Barat. Kita belum terima secara resmi, diperkirakan akan masuk hari ini," ujar Sari.

Sari mengaku terus berkoordinasi dengan dinas teknis soal upaya menstabilkan harga, menjaga ketahanan pangan, hingga rencana operasi pasar pada 29 Juli 2022.

Ia menyebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang tengah mengajukan komoditas yang akan digelar operasi pasar ke Kementerian Pertanian, di antaranya cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, sayuran, hingga minyak.

Adapun tempatnya rencananya di acara Paten dan Lapangan Karangpawitan.

"Kami belum bisa melaksanakan operasi pasar di pasar (tradisional) karena terkait stok. Sebab kita juga perlu berkoordinasi dengan distributor," ucap Sari.

Upaya lain

Sebenarnya, sejak beberapa tahun lalu, sejumlah petani di Karawang mulai mencoba menanam hortikultura. Misalnya terong ungu, kol, mentimun hingga cabai. Ada juga bawang merah di wilayah Jatisari.

Petani yang mulai mencoba menanam hortikultura misalnya di Kecamatan Lemahabang dan Tegalwaru.

Ada juga hortikultura yang bekerjasama dengan perusahaan dari Taiwan. Misalnya pokcoy, cabai rawit merah, hingga asparagus.

Ia menyebut, produksi hortikultura Karawang kebanyakan didistribusikan di wilayah Karawang. Distribusi ke luar Karawang hanya sedikit lantaran pangsa pasarnya berbeda.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/15/160748178/pengendalian-harga-pangan-di-karawang-terkendala-pasokan-pemprov-jabar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke