Salin Artikel

Tak Direspons, Forum Orang Tua SBM ITB Layangkan Somasi Kedua ke ITB dan Nadiem Makarim

BANDUNG, KOMPAS.com - Perwakilan Forum Orang Tua Sekolah Bisnis Management (SBM) melayangkan somasi kedua pada Rektor ITB, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Somasi tersebut kembali dilayangkan karena somasi sebelumnya tidak digubris.

"Sampai dengan saat ini kami tidak juga mendapatkan tanggapan atau respon atas somasi tersebut," kata perwakilan Forum Orang Tua SBM, Ali Nurdin, Jumat (15/7/2022).

Dalam surat somasi kedua ini ada 6 point yang disampaikan Forum Orang Tua SBM.

Pertama, kekecewaan orangtua atas sikap Rektor ITB, MWA ITB, dan Nadiem Makarim yang tidak memberikan penjelasan resmi atas penyelesaian permasalahan yang ada di SBM ITB.

"Padahal permasalahan yang ada di SBM ITB masih terjadi dan telah menimbulkan dampak terhadap menurunnya mutu kualitas dan pelayanan pendidikan di SBM ITB," ucap Ali.

Kedua, selain permasalahan berkurangnya anggaran biaya pendidikan di SBM ITB, berkembang permasalahan baru yaitu demoralisasi pada dosen-dosen SBM ITB yang berdampak pada semangat mengajar kepada mahasiswa SBM ITB.

"Kami sangat prihatin apabila dosen-dosen SBM ITB yang seharusnya memberikan semangat ternyata membutuhkan dukungan samangat atas permasalahan yang terjadi di SBM ITB," ucapnya.

Ketiga, kabar dihilangkannya dosen berlatar belakang praktisi. Padahal pengalaman dosen praktisi ini berperan memberikan ilmu dan wawasan kepada mahasiswa SBM.

"Apalagi sejak awal berdiri SBM ITB didesain melibatkan dosen praktisi sesuai dengan standar AACSB," ucap Ali.

Empat, adanya permasalahan perpanjangan masa kontrak dan jumlah tenaga kependidikan (Tendik) yang berdampak pada pelayanan penunjang pendidikan di SBM ITB.

Lima, Meski para orangtua telah menyelesaikan kewajiban pembayaran biaya pendidikan semester pendek pada minggu ini, mutu pendidikan SBM ITB malah berkurang.

Enam, tidak adanya respons positif dari Rektor ITB, MWA ITB, dan Mendikbud terhadap surat yang diajukan sejak akhir Desember 2021 ini.

Bagi orangtua, sikap itu arogan, tidak mencerminkan sifat kepedulian, semangat kebersamaan, transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas atas iklim pendidikan di SBM ITB.

"Padahal kami para orang tua mahasiswa SBM ITB, adalah bagian dari pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan di SBM ITB, dimana biaya pendidikan di SBM ITB berasal dari iuran mahasiswa/orang tua mahasiswa," ucap Ali.

Dalam surat somasi kedua itu juga mengungkap informasi bahwa biaya pendidikan di SBM ITB untuk tahun 2021 adalah Rp 103 miliar dengan pendapatan dari mahasiwa SBM ITB adalah Rp 123 miliar.

Sedangkan untuk tahun 2022 rencana kebutuhan biaya pendidikan berkurang menjadi Rp 94,5 miliar. Padahal pendapatan dari Mahasiswa mencapai Rp 157 miliar.

"Artinya sangat jauh melebihi kebutuhan anggaran yang diperlukan," ucap Ali.

Ia berharap surat somasi tersebut digubris dan memberikan penjelasan resmi kepada Forum Orangtua mahasiswa melalui pertemuan terbuka.

"Atau kami akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku untuk menyelesaikan permasalahan ini dalam kedudukan kami berdasarkan Pasal 7 ayat (I ) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional," pungkas Ali.

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/15/202910378/tak-direspons-forum-orang-tua-sbm-itb-layangkan-somasi-kedua-ke-itb-dan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke