Salin Artikel

Balita Stunting di Garut Capai 31.923, Pemkab Siapkan Rp 6 Miliar untuk Makanan Tambahan

GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 31.923 dari 219.955 balita di Garut dinyatakan stunting. Jumlah ini lebih rendah dibanding hasil riset kesehatan nasional. 

Dalam riset tersebut dikatakan, stunting di Kabupaten Garut mencapai 35,2 persen. Angka ini menjadikan Garut peringkat pertama jumlah balita stunting di Jawa Barat.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, data 31.923 balita stunting itu didapat dari Bulan Pencarian Stunting (BPS). Data yang dihimpun begitu lengkap dari identitas hingga alamat bayi. 

Setelah data balita stunting terhimpun, Pemkab Garut akan melakukan langkah-langkah intervensi cepat dan terukur. Yakni dengan pemberian makanan tambahan berupa satu butir telur per hari ditambah minum susu formula 2 kali sehari selama 30 sampai 60 hari.

"Pemberian makanan tambahan akan dibiayai dari APBD Garut sebesar Rp 6 miliar," jelas Rudy, saat melaunching gerakan TOSS (Temukan Obati Sayangi Balita Stunting), Senin (18/07/2022).

Terpisah, Kepala Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut menyampaikan, kesehatan balita stunting juga akan diperiksa berkala. Pihaknya akan memberikan pengobatan jika ada penyakit penyerta.

"Pemerintah daerah juga memberikan pendampingan pada keluarga berisiko stunting untuk mencegah adanya stunting baru," kata Yeni, Selasa (19/07/2022).

Yeni menuturkan, pemberian makanan tambahan, akan diberikan kepada lebih dari 8.000 balita stunting berusia 6-23 bulan atau dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Distribusi makanan tambahan ini, sambung Yeni, akan dilakukan Tim TOSS. Mereka akan memastikan makanan tambahan dikonsumsi sasaran balita stunting.

Tim TOSS sendiri menjadi Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader penyuluh KB dan PKK yang akan melakukan pendampingan keluarga yang memiliki balita stunting.

"Tugasnya memastikan makanan tambahan dikonsumsi oleh balita stunting dan memberikan edukasi tentang ketahanan keluarga," jelasnya.

Ketahanan keluarga, menurut Yeni, meliputi pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, makanan bergizi, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), keluarga berencana, dan lainnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, dalam 3-6 bulan, semua balita terbebas dari stunting dan tidak ada lagi kasus stunting baru dengan upaya pendampingan keluarga.

"Kita optimis di akhir tahun 2024 nanti, target nasional angka stunting 14 persen bisa tercapai," katanya. 

https://bandung.kompas.com/read/2022/07/19/131942778/balita-stunting-di-garut-capai-31923-pemkab-siapkan-rp-6-miliar-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke