Salin Artikel

9 Kelas SD Negeri di Bandung Barat Digembok Ahli Waris, Pihak Sekolah Putar Otak Demi KBM Berjalan

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SD Negeri Bunisari, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terganggu oleh kasus sengketa tanah.

Sebanyak 9 ruang kelas SDN Bunisari, yakni kelas 1 (A, B, C), kelas 2 (A, B, C), dan kelas 4 (A, B, C) saat ini tersandera akibat kasus sengketa lahan sekolah.

Bahkan, 270 siswa yang menempati kelas tersebut terpaksa libur lantaran akses masuk digembok dan dilas oleh orang yang mengaku ahli waris atas nama

Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung Barat mengambil keputusan sementara dengan cara membagi aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut menjadi dua sif.

Sementara 9 kelas yang diduga diblokir oleh ahli waris atas nama Nana Rumantana, tidak lagi digunakan alias ditutup permanen.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk belajar dibagi sift 1 dan sift 2 karena kondisinya padat, siswanya banyak," kata Kepala Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana, Disdik KBB, Eri Tri Kurniadi saat ditemui di SD Negeri Bunisari, Senin (8/8/2022).

Eri menyayangkan kasus sengketa lahan ini mengorbankan ratusan anak didik di SD Negeri Bunisari tersebut.

Pasalnya, penggembokan dan pengelasan gerbang SD Negeri Bunisari itu dilakukan sepihak tanpa melalui langkah-langkah permisif atau terbuka.

"Ini sudah bukan penggembokan lagi, tapi pengelasan. Sebelumnya tidak ada informasi kepada kami, jadi ini dilakukan secara sepihak," ujar Eri.

Ditemui terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SD Negeri Bunisari, Rita Rosita mengatakan, langkah yang lebih konkret saat ini yakni mengupayakan bagaimana para siswa-siswi ini tetap mendapatkan hak pendidikan mereka.

Oleh karenanya, pihak sekolah bersepekat untuk membagi jam belajar secara bergantian dengan cara membagi 2 sift di samping menyelesaikan sengketa lahan yang kini tengah dialami.

"Kami akan tetap memberikan pembelajaran karena anak-anak punya hak, apalagi sekarang pembelajaran tatap muka (PTM) sudah 100 persen. Jadi kemungkinan akan tetap disini meski jalannya harus lewat kantor," sebut Rita.

Diberitakan sebelumnya, gerbang sekolah tersebut diduga dilas dan digembok oleh ahli waris atas nama Nana Rumantana, ahli waris merasa memiliki lahan yang kini digunakan sebagai gedung pendidikan tersebut.

Hal itu berdasar pada selebaran yang diduga sengaja ditempel oleh ahli waris di gerbang sekolah sebagai papan pengumuman.

Surat tersebut berisi tentang keterangan kepala desa nomor 100/387/2009.DS/IX/Pem, berdasarkan akta jual beli Nomor 73/pdl/1970 tanggal 20 Januari 1970 yang dikeluarkan oleh PPATS/Camat Kecamatan Padalarang Sutisna Ariana.

Surat itu berbunyi bahwa objek tanah seluas kurang lebih 700 meter persegi Nomor Pasal 89 kelas D II Nomor Cohir 1390 blok Cimareme dengan batas sebelah utara SD Bunisari, sebelah timur dengan solokan, sebelah selatan dengan usup, dan sebelah barat dengan winata, merupakan lahan milik Nana Rumantana dan bukan tanah aset milik Pemerintah Desa Gadobangkong.

Sementara ini, luas lahan SD Negeri Bunisari yang digunakan yakni seluas 970 meter persegi, sedangkan yang disengketakan dan diklaim oleh ahli waris yakni seluas 700 meter persegi.

Lahan seluas 700 meter persegi itu, kini digunakan sebagai ruang kelas yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) oleh siswa kelas 1 (A, B, C), kelas 2 (A, B, C), dan kelas 4 (A, B, C) dengan total ruangan 9 kelas.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/08/174710078/9-kelas-sd-negeri-di-bandung-barat-digembok-ahli-waris-pihak-sekolah-putar

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke