Salin Artikel

Saksi Mata Sebut Sopir Pikap Maut di Ciamis Terjepit Setir, Alami Luka Parah dan Butuh 3 Jam untuk Evakuasi

Dirlantas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Romin Thaib menyebut E mengalami luka di kepala dan juga patah tulang.

Karena kondisinya masih kritis, E masih belum bisa diperiksa.

"Kondisi sopir luka berat. Kemarin saya lihat patah tulang, belum bisa kita minta keterangan," kata Romim saat meninjau pemeriksaan bangkai pikap di SPBU Nagrak, Kabupaten Ciamis, Selasa (9/8/2022).

Pemeriksaan kepada E masih ditunda karena yang bersangkutan masih menjalani perawatan intensif.

"Makanya kami sampaikan ke tim penyidik ambil langkah yang lain dulu untuk persiapan pemeriksaan ini," kata Romin.

Pemeriksaan akan dilaksanakan jika kondisi kesehatan dan psikologis sopir sudah membaik.

Secara terpisah, Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis dr Bayu Yudiawan menjelaskan, kondisi sopir menunjukkan perbaikan.

Namun E masih butuh perawatan secara intensif.

"Masih butuh perawatan, ada benturan cedera kepala dengan grade dua dan patah tulang lengan atas," jelas Bayu.

Terjepit setir dan kabin, butuh 3 jam untuk evakuasi

Aup (37), Ketua RW 16 Dusun Cimara mengatakan mobil bak terbuka E 8393 YJ membawa rombongan keluarga berjumlah 17 orang yang hendak menghadiri syukuran sunatan di Panjalu.

“Empat orang di depan termasuk sopir. Lebihnya di dalam bak terbuka mobil. Pakai atap terpal dan baknya pakai penyangga bambu,” ujar Aup, Senin.

Ia bercerita saat melintas di tikungan dekar warung kopi milik Endang Purnama alias Mbah Godek, mobil tersebut diduga mengalami gangguan rem.

Bukannya belok kiri mengikuti tikungan, mobil tersebut malah meluncur lurus hingga terbang di atas kebun cabai milik Mang Aep sejauh 15 meter.

Setelah itu mobil tersebut terjun ke jurang sedalam 10 meter yang berada di belakang rumah Mang Alit dan nyungsep di rumpun bambu.

“Tadi itu Mang Aepnya lagi di kebun cabai. Mobil terbang di atas kebun cabai,” ujar Aup.

“Posisi mobil nyungsep nungging. Kabin depannya ke bawah ringsek menghantam rumpun bambu,” terangnya.

Meski terjun ke jurang 10 meter, tidak ada penumpang yang terpelanting keluar. Para korban ditemukan bertumpuk di bak belakang terkurung terpal dan pembatas bambu yang dipasang.

“Korban yang meninggal semuanya ditemukan menumpuk dalam bak terbuka yang dikurung atap terpal itu. Ada 7 orang meninggal di lokasi. Sewaktu dievakuasi sudah meninggal. Kondisinya luka-luka, ada anak-anak kebanyakan orang dewasa,” katanya.

Ia mengatakan di bagian depan ada empat orang yang terdiri dari sopir, dua orang dewasa dan seorang anak kecil.

“Sewaktu dievakuasi, keempat penumpang yang di kabin depan masih selamat. Tapi luka-luka. Paling parah kondisi sopir,” ujar Aup.

Sopir yang kemudian diketahui berinisial E tersebut terjepit di antara setir dan kabin yang ringsek. Ia berada di posisi paling bawah karena kondisi mobil nungging.

“Ada sekitar 3 jam lamanya baru sopir yang tergencet dan terjepit setir itu berhasil dievakuasi ramai-ramai oleh warga dan petugas. Sekitar pukul 11.00 sopir baru berhasil dievakuasi. Yang terakkhir dievakuasi memang sopir,” ungkapnya.

Sopir dan korban-korban luka lainnya langsung dirujuk ke RSUD Ciamis. Total ada 8 penumpang yang meninggal. Enam orang meninggal di lokasi dan dua orang lainnya meninggal di RS.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jabar

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/09/165000078/saksi-mata-sebut-sopir-pikap-maut-di-ciamis-terjepit-setir-alami-luka-parah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke