Salin Artikel

Menyaksikan Keseruan Bermain Sepak Bola Api di Tukmudal Cirebon

Meski panas, keras, dan berat, para peserta bermain penuh semangat. Warga sorak-sorai berteriak membuat pertandingan kian semarak dan meriah.

Para pemain sepak bola api berasal dari kalangan remaja, pemuda, dan juga bapak-bapak.

Mereka saling menendang bola yang dipenuhi kobaran api. Mereka saling menggocek untuk menyerang lawan.

Saat bola keluar garis, mereka juga harus memegangnya dan melempar ke bagian dalam lapangan. Setiap gerakan para pemain diiringi sorak-sorai para penonton yang melingkari lapangan sepak bola.

Mereka saling berebut untuk dapat menjebol gawang lawan. Mereka tampak begitu semangat dan antusias untuk memeriahkan perlombaan dalam momen hari ulang tahun (HUT) ke-77 Indonesia pada 17 Agustus 2022.

Peserta lomba tersebut, Iqbal dan Aldi, sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Bermain sepak bola api berbeda dengan sepak bola biasa.

Sepak bola api terbuat dari batok kelapa yang masih utuh, sehingga memiliki tekstur keras dan berat.

Bola ini direndam dengan bensin beberapa menit sebelum pertandingan berlangsung. Ini dilakukan agar api berkobar cukup lama, awet, dan tidak mudah padam.

“Bola ini panas, atos (keras-red), dan berat. Sakit sekali. Makanya asal tendang, dan tidak lama-lama menempel di kaki,” kata Iqbal kepada Kompas.com usai mengikuti pertandingan.

Iqbal menunjukkan kakinya yang hitam setelah menendang bola api. Meski begitu, Iqbal dan Aldi mengaku bersemangat dan seru memaikan permainan itu.

Keduanya juga senang karena perlombaan ini semata-mata untuk memeriahkan HUT ke-77 Indonesia.

Diki mengajak para pemuda memeriahkan momen kemerdekaan penuh semangat gotong royong, kebersamaan, dan persatuan di berbagai kegiatan.

“Api identik dengan simbol semangat. Kita masyarakat Indonesia harus memiliki semangat seperti api yang berkobar untuk mengisi kemerdekaan dan membangun bangsa Indonesia dengan lebih baik lagi,” kata Diki kepada Kompas.com di lokasi.

Tak hanya itu, lomba sepak bola api merupakan bagian dari pelestarian olahraga tradisional yang dulu sempat terkenal. Kegiatan ini harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi hadir untuk membuka perlombaan ini. Imron menendang bola api dari jarak dekat. Tak disangka, bola yang ditendangnya melewati kipper dan berhasil mencetak gol.

Bupati menyampaikan, bermain sepak bola api juga bagian dari belajar memanajemen atau mengatur emosi. Bola yang begitu panas berusaha dijinakkan dengan dua kaki.

“Latihan mengasah emosi, dan nafsu. Kita harus bisa mengendalikan keduanya. Jangan sebaliknya, emosi dan nafsu yang menguasai diri kita. Bermain jangan tergesa-gesa karena emosi mampu mengalahkan api, melainkan teknik yang baik maka api dapat dikuasai oleh kaki. Begitu pun di kehidupan sehari-hari, kita harus bisa menguasai emosi,” kata Imron.

Salah satu teknik yang digunakan adalah menendang bola dengan bagian telapak kaki. Pemain juga harus segera membagi bola ke pemain lain agar tidak lama membakar kulit.

Teknik dasar ini apabila terus dilatih dapat membiasakan kaki terkena panas.

Sebelum olahraga dimulai, sejumlah warga juga memeriahkan dengan pertunjukan tari topeng. Beberapa pemain sepak bola api juga bermain tongkat api serta debus.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/14/091536378/menyaksikan-keseruan-bermain-sepak-bola-api-di-tukmudal-cirebon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke