Salin Artikel

Soal Penembakan Kucing di Sesko TNI oleh Perwira Tinggi, 3 Betina Hamil Mati Ditembak

Total ada empat kucing yang terdiri dari satu jantan dan tiga betina yang mati ditembak. Semua kucing betina yang mati ditembak ternyata dalam kondisi hamil.

Sementara dua kucing lainnya selamat dari tembakan, namun di tubuhnya ditemukan banyak patahan di bagian rahang.

Hal tersebut diungkapkan Monica Roose, perwakilan Rumah Singgah Clow Bandung, organisasi penyelamat kucing dan anjing terlantar.

Monica mengatakan telah membawa kucing yang mati dan yang masih hidup dengan luka tembak ke klinik hewan.

"Ada empat yang dalam kondisi mati, satu jantan dan tiga betina. Betinanya semua dalam kondisi hamil," ungkap dia.

"Itu sedang diperiksa lebih lanjut oleh pihak dokter hewan. Mau dilihat apakah patahannya itu akibat peluru yang ditembakkan atau ada trauma fisik sebelumnya, ada benturan entah dipukul atau apa," tambah dia.

Menurut Monica, dari hasil pemeriksaan terlihat jika tembakan diarahkan ke bagian kepala kucing.

"Jadi tipenya semua sama, yang diserang itu daerah kepala," ucap Monica.

Dari informasi yang ia terima dari para saksi, kucing-kucing itu ditembak saat bersandati di mes Sesko TNI.

"Mereka (kucing-kucing) sedang santai, mereka ditembak," kata Monica.

Ia menduga masih ada beberapa kucing yang ketakutan dan bersembunyi setelah penembakan tersebut.

"Sisanya yang belum dievakuasi saya tidak tahu, apakah mereka masih bertahan atau tidak, karena untuk masuk wilayah Sesko harus ada izin," jelasnya.

"Saya tidak tahu pasti jumlahnya berapa, saksi juga tidak tahu jumlahnya berapa, yang pasti ada kucing-kucing yang lari ketakutan setelah ditembak, mereka sembunyi, sampai hari ini mereka belum muncul," lanjutnya.

"Ditembak lalu ditinggal. Setelah menembak, dia sudah puas, dia pikir sudah membereskan kucing-kucing di sana, kemudian senapan dia serahkan kepada ajudannya, terus informasi yang saya dapat dari saksi mata, dia berjalan kembali ke kamar atau ke ruangannya," paparnya.

"Mungkin pelaku merasa terganggu karena makanan dia sempat diganggu oleh salah satu kucing di situ, yang sebetulnya kan tinggal diusir," kata dia.

Padahala berdasarkan keterangan saksi, kucing-kucing di Sesko TNI selalu diberi makan oleh siswa-siswa yang tengah menempuh pendidikan.

"Jadi keberadaan mereka di sana pun sebenarnya tidak menggangu karena siswa-siswa di sana pun rutin menyediakan pakan," ucap Monica.

Anggota organik Sesko TNI tersebut telah mengakui perbuatannya menembaki beberapa kucing kepada komandan Sesko TNI.

Tim Hukum TNI telah melakukan penyelidikan pada Brigjen NA pada Rabu (17/8/2022) malam.

“Komandan Sesko TNI dan Tim Hukum TNI membenarkan bahwa Brigjen TNI NA telah menembak beberapa ekor kucing dengan menggunakan senapan angin milik pribadi,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Prantara Santosa dalam keterangan tertulis, Kamis (18/8/2022).

Saat penyelidikan, Brigjen NA mengaku menembaki sejumlah kucing dengan alasan menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tinggal dan tempat makan para perwira siswa Sesko TNI dari banyaknya kucing liar.

Brigjen NA melakukan tindakan ini juga bukan karena mempunyai rasa benci kepada kucing.

“Bukan karena kebencian terhadap kucing,” terang Prantara.

Setelah memberikan pengakuan tersebut, kini Tim Hukum TNI akan menindaklanjuti proses hukum berikutnya terhaap Brigjen TNI NA.

Proses hukum ini dilakukan karena Brigjen NA diduga melanggar Pasal 66 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

“Dan Pasal 66A, Pasal 91B UU Nomot 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,” imbuh dia.

"Kalau kita dari kemarin bertahan maunya proses hukum. Hari ini baru mau dirembukkan, karena kita kan masih proses autopsi," ujar Monica.

"Jadi untuk melaporkan kan harus ada bukti-buktinya. Di samping foto dan video jasad, itu pelurunya kan harus dikeluarkan dulu. Jadi kemarin rencananya begitu peluru sudah di tangan, baru kasusnya dimajukan (ke jalur hukum)," tegasnya.

Monica melanjutkan, jika keberadaan kucing dianggap sangat menggangu, masyarakat bisa menghubungi organisasi-organisasi penyelamat hewan.

"Bisa minta bantuan organisasi seperti Clow, atau Joshua pale dari animal hope shelter, itu kan mereka bisa meminta bantuan. Kita bisa bantu relokasi kucing-kucing di sana ke lokasi yang aman," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Muhamad Syahrial, Krisiandi)

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/18/171900678/-soal-penembakan-kucing-di-sesko-tni-oleh-perwira-tinggi-3-betina-hamil-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke