NEWS
Salin Artikel

Sebelum Pemboyongan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, Kapten Masrin Telah Membuat Peta Darurat RI

KARAWANG, KOMPAS.com - Kapten Masrin, pimpinan tentara PETA di Rengasdengklok telah membuat peta darurat Republik Indonesia sebelum peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Pria bernama lengkap Kapten Raden Masrin Muhammad itu berperan mengamankan jalur dan tempat yang dilalui Soekarno-Hatta beserta rombongan. Ia menjadi pelindung keduanya saat berada di Rengasdengklok.

Peta darurat RI itu dibuat oleh Kapten Masrin pada 14 Mei 1945 sampai 16 Agustus 1945.

Dalam keterangan peta digambarkan beberapa simbol batas kabupaten, sungai, irigasi, jalan raya provinsi, jalan kereta api besar, dan kecil, jalan daerah, dan batas wilayah RI darurat, dan simbol pertahanan.

"Sejak 14 Agustus, Rengasdengklok telah aman," ujar Wiwin Wintara (65), anak Kapten Masrin beberapa waktu lalu.

Karenanya, bagi anak keempat Kapten Masrin itu, peristiwa 16 Agustus itu bukanlah penculikan. Menurutnya, Soekarno-Hatta saat itu bersedia diboyong ke Rengasdengklok. Keamanannya pun dijamin oleh para pemuda dan tentara Peta.

Atas perannya itu, Kapten Masrin pun dianugerahi tanda jasa Pahlawan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1958. Juga penghargaan dari Kementerian Pertahanan Staf Angkatan Darat saat itu.

"Beberapa berkas tinggal fotokopi, aslinya disimpan di Kantor Veteran namun saat ini rusak," ujar Wiwin sembari menunjukkan dokumen ayahnya.

Kapten Masrin, atau Masrin Hasani, alias Raden Masrin Hasan Muhammad lahir di Desa Tangkil, Pisang Sambo, Rengasdengklok, pada hari Selasa, 12 April 1919, dan wafat pada hari Selasa, 28 Desember 1971 di Bojong Rengasdengklok Selatan.

Di lingkungan keluarga maupun di antara orang-orang terdekatnya, serta masyarakat di Rengasdengklok, dia akrab disapa dengan panggilan Aki Masrin.

Aki Masrin semasa kecil dibesarkan di lingkungan keluarga yang sangat agamis serta menimba ilmu agama dari ayahnya Raden Hassan Muhammad dan dari kakeknya Raden H. Yassin Muhammad, yang saat itu menjadi pengasuh pengajian di Pisang Sambo, Rengasdengklok.

Kakeknya, Raden Yassin Muhammad merupakan salah satu putra dari Raden Muhammad Zahidin yang merupakan putra tunggal dari Syeik Arif Muhammad, penyebar agama Islam dan Tumenggung di Cangkuang Garut.

Sejak 1960 Kapten Masrin menarik diri dari perpolitikan. Ia mengabdi sebagai lurah Bojong Rengasdengklok dan guru ngaji. Dalam kenangannya, Kapten Masrin tak lepas dari tasbih saat di rumah.

"Jadi lurah pun tidak ada honor. Pun selepas jadi veteran, dia tidak menerima honor. Orangnya memang berjuang tanpa pamrih," ungkap Wiwin sambil terkenang.

Wiwin mengenang ayahnya sebagai sosok yang sederhana. Kepada keluarganya, Kapten Masrin tak pernah bercerita bahwa dirinya seorang pejuang. Ia justru tahu kisah ayahnya dari veteran yang kerap menyambangi rumahnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/18/201146778/sebelum-pemboyongan-soekarno-hatta-ke-rengasdengklok-pada-16-agustus-1945

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Nilai Transaksi UMKM Medan Tahun 2022 Khusus Produk Sepatu Tembus Rp 2,06 Miliar

Regional
Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Hadiri Pameran DXI, Bupati Benyamin Paparkan Kekayaan Potensi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya MBD

Regional
HUT Ke-541 Kota Bogor, Kang Emil: Terus Berlari, Berinovasi, dan Berprestasi

HUT Ke-541 Kota Bogor, Kang Emil: Terus Berlari, Berinovasi, dan Berprestasi

Regional
Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Novita Hardini Berharap Sedekah Laut Teluk Prigi 2023 Dapat Tingkatkan Pariwisata hingga Ekonomi Masyarakat

Regional
'Hybrid Governance': Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

"Hybrid Governance": Keistimewaan dalam Reformasi Birokrasi

Regional
Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke