BLT BBM di Kota Bandung Mulai Disalurkan, Tercatat Ada 76.497 Penerima

KOMPAS.com - Pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai bentuk pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

BLT ini kemudian disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) yang bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. 

Berdasarkan data PT Pos Indonesia, terdapat sebanyak 76.497 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan menerima BLT BBM di Kota Bandung, Jawa Barat.

Adapun pembagian BLT BBM sebesar Rp 150.000 per bulan di Kota Bandung telah dimulai sejak Kamis, 8 September 2022.

Rencananya, BLT BBM akan disalurkan selama empat bulan, sejak September hingga Desember 2022 mendatang, yang dibagi dalam dua tahap.

Tahap pertama disalurkan pada September dengan nominal BLT sebesar Rp 300.000 (September dan Oktober), kemudian tahap kedua akan disalurkan pada November dengan nominal Rp 300.000 (November dan Desember). 

Penyaluran BLT BBM di Kota Bandung

Ketua Satgas Penyaluran BLT Kompensasi BBM Kantor Pos Bandung, Doni Meilana, mengatakan, di hari pertama, PT. Pos Kota Bandung telah menyalurkan BLT kepada 11.873 KPM di Kota Bandung.

"Hari ini (Jumat, 9 September) kita targetkan penyaluran kepada 11.770 KPM. Sesuai target dari Kementerian Sosial yang harus selesai selama 10 hari, kita akan selesaikan selama 7 hari ke depan," kata Doni, dikutip dari laman Humas Pemkot Bandung, Jumat (9/9/2022).

Doni menjelaskan, ada tiga cara penyaluran BLT BBM, yakni melaui Kantor Pos terdekat, melalui komunitas setempat (Kecamatan, Desa/ Kelurahan), dan langsung ke rumah penerima manfaat, dengan syarat penerima adalah pada penyandang disabilitas, lanjut usia, atau sedang sakit. 

"Untuk pengambilan di Pos Bandung selama dua hari ini kita fasilitasi untuk 3 kecamatan yaitu Kecamatan Sumur Bandung, Regol, dan Astanaanyar. Untuk lokasi lain, itu tergantung pihak kecamatan dan kelurahan mau tempatnya di mana," ujarnya.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah tahapan proses verifikasi KPM dari BLT BBM saat akan menerima bantuan.

Proses verifikasi tersebut harus melalui face recognition, scan barcode cekpos digital yang terdapat pada SP KPM. 

Selain itu, jika penerima diwakili oleh keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan foto yang mewakili akan diinput, serta khusus untuk KPM difabel akan difoto seluruh badan.