Salin Artikel

5 Bulan 15 Kali Banjir Rendam Kampung di Sukabumi, Warga Minta Tanggul Sungai Diperbaiki

SUKABUMI, KOMPAS.com - Selama 5 bulan, tercatat 15 kali banjir luapan Sungai Cikalong merendam Kampung Ciuyuhan, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Tepatnya sejak Mei 2022.

Bencana banjir yang merendam tiga rumah dan masjid ini berawal dari jebolnya tanggul di aliran sungai, sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Minggu 1 Mei 2022 sore.

Banjir kembali menggenangi permukiman penduduk setinggi sekitar 50 centimeter (cm) sejak Sabtu (10/9/2022). Hingga Selasa (13/9/2022) sore banjir masih merendam permukiman dan areal persawahan.

"Ini banjir yang 15 kalinya, dan paling terbesar," ungkap seorang warga, Muhamad Ajim (29) kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi Kampung Ciuyuhan, Selasa sore.

"Tiga rumah dan masjid terendam sejak jebol pertama dan satu di antaranya rumah saya akhirnya hancur total saat banjir ke 12," tutur ustad tersebut.

Ajim menjelaskan, banjir yang merendam permukiman terjadi karena jebolnya tanggul di aliran sungai Cikalong. Letak permukiman  hanya beberapa meter dari tanggul dan aliran sungai.

Saat itu kejadiannya sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri pada sore hari. Masyarakat sempat menyelamatkan diri ke rumah kerabat dan tetangga yang terdekat.

"Waktu itu hujan deras, dengan debit air besar sedangkan di sekitar lokasi dangkal sehingga menjebol tanggul," jelas dia.

Menurut Ajim, sumber air Sungai Cikalong yang mengalir di pinggiran permukimannya berasal dari tiga sumber, di antaranya Cicukang dan Cikaret.  Sedangkan pembangunan tanggul dan jembatan dilakukan tahun 2000.

"Selama 22 tahun di lokasi ini baru ada kejadian tanggul jebol tahun 2022, namun yang wilayah barat pernah jebol sebelum 2022," beber diaa.

Ajim berharap secepatnya ada perbaikan tanggul yang jebol di Sungai Cikalong. Karena bila dibiarkan terus akan semakin parah. Selain berdampak pada kerusakan rumah, lahan persawahan semakin rusak.

"Yang paling saya takutkan dampaknya akan terus menggerus bangunan masjid. Apalagi ini masjid Jami. Saya memohon supaya secepatnya ada perbaikan," harap dia.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi, Ujang Abdurohim Rochmi mengatakan, dalam penanganan banjir di Ciuyuhan ini sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Alhamdulillah dari BPBD sudah ada yang mengecek lokasi. Hanya tinggal menunggu proses penanganan selanjutnya," kata Ujang Rochmi yang akrab disapa Batman di sela-sela penyaluran bantuan kepada para penyintas di Kampung Ciuyuhan, Selasa sore.

Pemkab Sukabumi lanjut Batman, sudah menganggarkan sekitar Rp 50 miliar Biaya Tak Terduga (BTT) dari APBD tahun 2022, di antaranya untuk penanggulangan bencana. Saat ini hanya menunggu hasil kajian teknis dari Satuan Kerangka Perangkat Daerah (SKPD).

"Insya Allah dalam waktu dekat ada anggaran yang dialokasikan untuk lokasi bencana Kampung Ciuyuhan," ujar anggota DPRD Kabupaten Sukabumi daerah pemilihan Ciemas dan sekitarnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/14/111847578/5-bulan-15-kali-banjir-rendam-kampung-di-sukabumi-warga-minta-tanggul-sungai

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke