Salin Artikel

Istri Dibakar Suami di Kabupaten Bogor, Disiram Pertalite lalu Diseret ke Kobaran Api

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seorang istri berinisial SA menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, K.

Pelaku K nekat membakar SA dengan tiga botol bensin Pertalite di rumahnya, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2022) pagi. Saat ini, K sudah ditangkap dan ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Beruntung, SA selamat dalam peristiwa tersebut dan harus menjalani perawatan karena luka bakar di punggung, lulut, sampai kaki.

SA mengaku tak menyangka suaminya nekat menyiram tiga botol Pertalite ke dalam kamar kemudian menyulut api dari korek.

"Saat itu saya lagi tiduran dan kaget tiba-tiba disiram bensin, dia (K) langsung nyalain api terus kebakaran kan, saya langsung lari teriak minta tolong," ucap SA kepada wartawan, Senin (19/9/2022).

Nahas, SA yang berusaha menjauhi api justru diseret oleh suaminya masuk ke dalam kobaran api yang membakar kamarnya itu.

SA tidak tinggal diam, ia terus melawan sekuat tenaga sambil meronta minta tolong. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil melarikan diri.

Para tetangga yang melihat kejadian itu kemudian menyelamatkan korban dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.

"Pas saya lari, dia langsung nyeret kaki saya, kaki kiri ini terus dimasukin ke dalam nyala api di kamar itu. Nah, di luar sudah banyak warga yang nyelametin saya, pertama kali itu bapak saya, waktu itu udah setengah telanjang," ungkapnya.

Akibat kejadian itu, SA mengalami luka bakar di bagian punggung dan kaki kirinya. Bagian luka bakar itulah yang ditarik ke dalam kobaran api saat hendak melarikan diri.

Saat kejadian itu, SA sempat mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Sukamakmur. Kini kondisinya masih memprihatinkan dan dirawat sudah di rumah orang tuanya.

"Yang kebakar ini masih terasa sakit, nyeri-nyeri gitu dan sudah kayak mati rasa. Diobatinnya diolesi pakai salep, ada obat yang lainnya juga. Yang merawat dan mengurus saya itu bapak sama nenek," jelasnya.

Karena cemburu

Pangkal masalahnya, K cemburu karena sang istri diduga menghubungi pria lain melalui ponselnya.

Kapolsek Sukamakmur Iptu Sutopo Pranolo mengungkapkan, sebelum dibakar, korban sempat terlibat pertengkaran dengan suaminya.

"Jadi berdua ini cekcok, ribut dulu. Namanya masalah rumah tangga gtu ya (bertengkar)," kata Sutopo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Amarah pelaku semakin menjadi-jadi saat korban masuk ke kamar, lalu sibuk bermain ponsel. Ia menganggap istrinya itu tidak becus mengurus dan melayani suami.

"Motif kecemburuan, curiga suami terhadap istrinya main handphone di kamar," ujarnya.

Tak lama kemudian, kata Sutopo, pelaku pergi meninggalkan rumah untuk membeli tiga botol bahan bakar minyak jenis Pertalite. Saat akan kembali ke rumahnya, para tetangga menaruh curiga kepada pelaku.

Para tetangga kemudian mengikuti pelaku, dari situlah diketahui bensin yang dibawa itu akan digunakan untuk membakar sang istri.

Berkat kepekaan para tetangga itu, SA dapat diselamatkan.

"Nah, itu kan sempat ditegur karena suaminya bawa bensin. Tapi malah lanjut siram bensin ke kasur dan ke istrinya, untungnya aja kena kaki, jadi yang kebakar itu cuma kakinya aja," ungkapnya.

"Kalau saja itu mereka enggak datang, itu bisa habis istrinya dibakar. Untung aja keburu ketahuan, jadi enggak sampai sekujur tubuh," imbuhnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/21/114628378/istri-dibakar-suami-di-kabupaten-bogor-disiram-pertalite-lalu-diseret-ke

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke