Salin Artikel

Viral, Video Diduga Tawuran hingga Terdengar Letusan Senjata Api di Cicalengka, Ini Penjelasan Polisi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan keributan yang diduga terjadi di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebar di media sosial baru-baru ini.

Dalam video tersebut terlihat beberapa orang pria berlarian sambil berteriak. Tak hanya itu, dalam video tersebut juga sempat terdengar suara letupan.

Akun instagram yang pertama kali mengunggah insiden tersebut yakni @igcicalengka_. Video tersebut langsung disoroti netizen dan menuai banyak komentar.

Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cicalengka, Ipda Pathan Malishi membenarkan kejadian yang terjadi pada Minggu (25/9/2022) malam.

Pathan mengatakan, kejadian tersebut merupakan dua kejadian dengan pemicu yang sama.

"Ya betul, itu pas di depan alun-alun Cicalengka," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (28/9/2022).

Menurutnya, kejadian tersebut berawal dari salah paham antara F dan R. Saat itu, F mengaku Handphone miliknya dirampas oleh R yang berprofesi sebagai tukang parkir.

Namun, Handphone milik F yang dirampas oleh R tidak dijual, dipakai atau digadaikan, R malah mengembalikan dengan segera Hp milik F tersebut.

Akan tetapi, F kadung melaporkan pada ayahnya yaitu FA yang merupakan anggota ormas. Tak terima sang anak HP nya sempat dirampas, FA beserta lima orang temannya langsung mendatangi R.

Mereka, kata dia, mencari R di masjid agung Cicalengka, tanpa kompromi, Fa dan li.a rekannya langsung memukuli R.

"Mereka mendatangi dan langsung mukul, sambil bertanya, kamu yang ngambil HP anak saya ?" katanya.

Saat insiden pemukulan tersebut, kata Pathan, banyak warga masyarakat yang menyaksikan insiden tersebut.

Ia menjelaskan, beberapa warga masyarakat yang kebetulan ada saat R sedang dipukuli, merupakan anggota ormas lain.

Kemudian, secara spontan warga masyarakat yang melihat ikut melerai, sayang F dan kelima temannya itu tak mau dilerai. Akibatnya, salah satu warga yang diduga ikut melerai malah balik memukuli F dan lima kawannya.

"Semua akhirnya pada reflek, ada apa, ada apa, karena mereka tahu si tukang parkir tersebut warga asli situ Cicalengka. Kemudian dibantu lah dipisahkan, ternyata gak mau dipisah, malah ngelawan," kata dia.

Saat itu, lanjut dia, jajaran Polsek Cicalengka langsung bertindak cepat. Polisi berhasil mengamankan dua orang kawan FA serta warga masyarakat yang diduga ikut memukuli FA dan kelima kawannya.

Saat dipertemukan, kedua pihak sudah sepakat untuk saling memaafkan dan dibangun kesepakatan untuk saling membiayai pengobatan.

"Baik R akan diobati dan kawannya FA juga akan diobati, terjadi kesepakatan lah," ujarnya.

Polisi lepaskan tembakan peringatan

Lantaran jajaran Polsek Cicalengka hanya mengamankan dua orang kawan FA, dan sisanya melarikan diri, secara tiba-tiba datang segerombolan anggota ormas menggeruduk Polsek Cicalengka.

"Terus malah manggil anggota yang lainnya. Dari Tanjungsari datang, dari Cileunyi datang, kumpul di situ," ungkapnya.

"Di dalam kita sudah bangun kesepakatan dan tanda tangan, nah di depan Polsek ini ternyata ada sudah kejadian, ada lagi yang memprovokasi," tambahnya.

Khawatir, konflik semakin meluas saat segerombolan massa, ia dan jajarannya meminta warga yang berada di dalam Polsek untuk tidak keluar dan terpancing.

"Mereka teriak-teriak depan Polsek, menjatuhkan nama instansi, motor dengan suara knalpot bising di gas, makanya kita lakukan upaya refresif. Kemudian dikejar oleh kita, mereka kabur," paparnya.

Pihaknya mengaku, anggota kepolisian sempat melepaskan tembakan peringatan, saat massa berkumpul depan Polsek.

Tindakan itu diambil, untuk membubarkan konsentrasi massa yang jumlahnya ratusan.

"Iya itu pada saat kita melakukan pengejaran, karena itu masa banyak sekitar ratusan lebih. Ya tujuannya supaya membubarkan dulu awalnya," tuturnya.

Pihaknya berhasil mengamankan beberapa massa yang sempat mendatangi Polsek Cicalengka tersebut.

"Jadi kita amankan orang-orang itu, setelah ditanyakan mereka tidak tahu akar masalahnya," bebernya.

Dia menegaskan, video yang beredar di media sosial tersebut bukan tawuran antar ormas tetapi kesalahpahaman yang melibatkan beberapa anggota ormas.

"Jadi buka tawuran antar ormas, kemudian sudah ada kata sepakat," jelas dia.

Pathan berharap, masyarakat tidak terpancing dengan video tersebut, pasalnya baik kelompok dan individu yang terlibat sudah berdamai.

"Kan memang sudah ada kata sepakat dari saat duduk bersama. Mudah-mudahan tidak ada berita hoax yang kembali memicu," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/29/162227778/viral-video-diduga-tawuran-hingga-terdengar-letusan-senjata-api-di

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke