Salin Artikel

Waspadai Gagal Ginjal Akut, Peredaran Obat Sirup di Bandung Barat Disetop

Penyetopan jual beli obat-obatan cair dari pasaran itu sebagai langkah kewaspadaan atas temuan gangguan ginjal akut progresif atipikal yang mayoritas menyerang usia anak di Indonesia sejak beberapa pekan terakhir.

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak yang diteken oleh Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Murti Utami pada Selasa (18/10/2022) kemarin.

Sub Koordinator Farmasi, Makanan Minuman, Kosmetik dan Tradisional Rendra Gustiawan mengatakan, Dinas Kesehatan sudah membuat SE untuk fasilitas kesehatan yang berada di Bandung Barat untuk mewaspadai adanya kasus gangguan gagal ginjal misterius tersebut.

"Untuk saat ini dasar kita adalah surat edaran dari Kemenkes. Dengan prinsip kehati-hatian untuk memberikan perlindungan kepada masyarakay, maka di imbau kepada sarana apotek, toko obat, Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit dan lain lain untuk tidak menjual dan/atau meresepkan obat sediaan sirup," ungkap Rendra saat dihubungi, Kamis (20/10/2022).

Imbauan untuk menarik obat-obatan cair atau sirup ini akan berlaku sampai ada informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan maupun Badan POM.

Untuk saat ini, tenaga Kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diminta tidak memberikan resep obat-obatam dalam bemtuk sediaan cair atau sirup.

"Imbauan itu berlaku sampai ada informasi berikutnya dari pemerintah. Sifatnya masih imbauan, belum sampai kita lakukan pengosongan. Adapun stok obat sirup yang ada, tidak diperbolehkan dulu dijuual atau diberikan sampai ada informasi dari Kemenkes ataupun BPOM," paparnya.

Rendra menjelaskan, larangan peredaran obat sirup itu untuk mencegah adanya kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal di mana penyakit tersebut mayoritas menyerang anak-anak.


"Untuk membuat sediaan obat sirup, bahan pelarut kimia yg di gunakan adalah Polietilena Glikol (PEG). Kemungkinan yang terjadi adalah adanya cemaran dari PEG tersebut yaitu Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) yang tidak diperbolehkan," jelas Rendra.

Menurut Rendra, meski kasus yang gangguan gagal ginjal yang terjadi di indonesia belum terbukti bahwa obat sirup sebagai pemicunya.

Dari klarifikasi BPOM juga menyebutkan sediaan obat sirup yang dimaksud tidak masuk ke Indonesia.

"Namun BPOM perlu memastikan, apakah PEG yang selama ini direkomendasikan mengandung cemaran DEG/EG. Itu masih dalam tahap penelitian lebih lanjut dikaitkan dengan adanya kasus kematian anak dengan gagal ginjal akut," tutupnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/10/20/185944978/waspadai-gagal-ginjal-akut-peredaran-obat-sirup-di-bandung-barat-disetop

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke