4 Kelas Terendam Banjir, Semua Siswa SD Griya Bandung Indah Belajar Online

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 658 siswa Sekolah Dasar (SD) Griya Bandung Indah (GBI) di Komplek GBI, Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terpaksa diliburkan karena sekolahnya terendam banjir.

Sujana, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sekaligus Operator Sekolah, membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, ada empat kelas yang sering terdampak banjir. Kelas tersebut merupakan kelas yang dihuni oleh kelas satu dan dua.

"Ya betul sekarang sudah agak surut, cuma kan kalau masuk musim penghujan kaya gini ya mau gak mau pasti banjir," katanya ditemui, Rabu (2/10/2022).

Menurutnya, banjir yang melanda sebagian ruang kelas milik SD GBI tersebut, lantaran tanah di bagian kelas yang kerap terkena banjir lebih rendah dibandingkan dengan ruang yang lain.

Sujana mengatakan, beberapa tahun lalu seluruh sekolah selalu terendam banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.

"Dulu ruang guru juga kena banjir. Cuma (ruang guru) sudah sempat ditinggikan sama kepala sekolah sebelumnya, jadi cukup aman. Yang itu (kelas yang terdampak banjir) belum sempet (ditinggikan, baru) dibenteng aja," terangnya.

Biasanya, lanjut dia, banjir yang kerap menggenang sekolah tidak berlangsung lama.

"Sebetulnya gini, 30 menit hujan pasti banjir begitu hujan reda langsung surut, jadi termasuk cepet. Kecuali yang 4 kelas tadi, kalau sudah tergenang ke kelas karena dataran nya rendah sulit," tutur dia.

Ketinggian banjir kali ini sekitar 10-20 sentimeter. Meski tak separah dulu, tetapi banjir tetap menganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).

Karena itu, sekolah memutuskan untuk mengubah KBM di semua kelas secara daring atau online hingga air benar-benar surut.

Upaya sekolah

Sujana mengatakan, banjir yang menggenang tempatnya mengajar sudah terjadi jauh sebelum 2017.

Dia menduga, banjir berulang ini karena drainase di dekat sekolah sudah lama tidak diperbaiki sehingga air luapan sungai di sekitar sekolah tidak tertampung.

Untuk mengantisipasi banjir, sejuah ini sekolah sudah meninggikan beberapa bagian di sekolah, termasuk melakukan pengurukan dan memasang paving blok.

Sujana berharap ada penanganan khusus untuk mengatasi banjir yang kerap melanda SD GBI. Hingga saat ini, pihaknya sering mengkomunikasikan keadaan tersebut pada Pemerintah Wilayah dan Daerah, namun hingga kini belum ada solusi terkait banjir tersebut.

Tidak hanya ke sekolah, banjir juga melanda dan merendam pemukiman warga.