Salin Artikel

Tanaman Hias Petani Muda di Bandung Barat Tembus Pasar Amerika dan Eropa

Tanaman hias hasil dari perawatan tangan-tangan tlaten para petani muda asal Bandung Barat ini rupanya diminati pasar dunia, mereka mengekspor tanaman hias dengan angka yang fantastis.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, program Petani Milenial yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terbukti bisa mendobrak pasar dunia.

"Saya sebagai pimpinan di Jawa Barat yang sudah membuktikan program Pemprov Jabar khususnya ide Pak Gubernur terkait Petani Milenial. Hari ini bisa ekspor ke lima negara di berbagai belahan dunia dengan harga yang sangat fantastis. Mahal-mahal sekali," ungkap Uu saat pelepasan ekspor tanaman hias di Bamdung Barat, Kamis (10/11/2022).

Tanaman hias yang diekspor merupakan tanaman hias dari tangan terampil dan disiplin para petani milenial di Bandung Barat.

Mereka berhasil mengekspor ribuan tanaman hias ke negara-negara di Asia, Eropa dan Amerika. Tanaman hias

"Rencananya akan diekspor ke Kanada, Amerika, Eropa, Asia. Anak muda (petani) ini sudah bolak-balik ke Eropa. Patut dicontoh pergerakannya," ujar Uu.

Tanam hias yang laris manis di pasar dunia itu di antaranya berjenis monstera, philodendron, anthurium, syngonium, scindapsus dan amydrium.

"Nilai ekspornya cukup fantastis, jika dirupiahkan sekitar Rp 5 miliar. Kurang lebih jumlah tanaman hias yang diekspornya 4.500 item dengan berbagai jenis. Dibayarnya pakai euro sama dollar," kata Uu.

Firman (35), seorang petani tanaman hias menjelaskan, untuk bisa tembus pasar dunia bukan hal yang mudah, petani harus telaten dan disiplin merawat tanama dengan memperhatikan suhu dan kadar air yang baik.


Terbukti, Firman bisa menjual satu tanaman hias berjenis scindapsus sampai dengan harga Rp85 juta. Harga yang cukup fantastis untuk proses yang tidak mudah.

"Yang laku itu yang memiliki rare atau kelangkaan baik dari corak warna maupun keindahannya sendiri. Untuk bisa menjadikan satu tanaman ini butuh proses yang teliti," kata Firman.

Firman mengaku, kesuksesannya itu berangkat dari hobinya bersama sang istri.

Saat pandemi Covid-19 melanda, di titik itu Firman mulai mengubah hobinya menjadi sebuah bisnis yang maraup cuan puluhan juta.

"Awalnya hobi istri. Kemudian mulai merawat tanaman tahun 2018, kemudian terjun ke bisnis tanaman hias pas pandemi, kira-kira tahun 2020 sampai sekarang," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/10/170317078/tanaman-hias-petani-muda-di-bandung-barat-tembus-pasar-amerika-dan-eropa

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke