Salin Artikel

Diduga Dianiaya Senior, Santri Ponpes di Kuningan Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Hasil Autopsi

KOMPAS.com - DVN (15), warga Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar), meninggal dunia pada Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, Jabar, itu diduga menjadi korban pengeroyokan senior di tempatnya menimba ilmu tersebut.

Warga yang tinggal di sekitar ponpes, Dede (41), membenarkan adanya kejadian pengeroyokan yang membuat korban meninggal dunia.

"Soal informasi ada santri meninggal benar, tapi tidak tahu penyebabnya, hanya selentingan kabar (menyebut) korban meninggal akibat penganiayaan kakak kelasnya," kata Dede, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (21/11/2022).

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Tedi (35). Dia mengungkapkan, kejadian tersebut sempat menghebohkan warga setempat.

"Iya semalam banyak mobil polisi lewat ketika saya ikuti ke lingkungan Ponpes tersebut," ujar Tedi.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kadugede, Ajun Komisaris Polisi (AKP) M. Faisal mengatakan, kasus tewasnya santri Ponpes tersebut telah ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kuningan.

"Mengenai kejadian di lingkungan Ponpes itu semua sudah menjadi penanganan Satreskrim Polres Kuningan," ucap Faisal, Senin (21/11/2022).

Keluarga korban tuntut pertanggungjawaban ponpes

Keluarga korban, Suhanan (42), menuntut pihak Ponpes bertanggung jawab atas tewasnya DVN yang diduga menjadi korban pengeroyokan seniornya.

"Terlepas dengan kejadian kematian anak kami, kami hanya ingin pertanggungjawaban dari pihak yayasan atau lembaga pendidikan ponpes," ungkap Suhanan di rumah duka, Senin (21/11/2022).

Selain itu, keluarga korban pun menyesalkan ketidakhadiran pihak Ponpes saat penyerahan jenazah korban.

Suhanan pun memastikan bahwa kasus tewasnya DVN telah ditangani oleh pihak kepolisian, termasuk dengan mendatangi ponpes tempat korban menimba ilmu.

"Sejak terjadinya insiden dugaan perampasan nyawa anak kami, polisi sudah melakukan penanganan dan mendatangi lingkungan ponpes tersebut," jelasnya.

Hasil autopsi

Dia menjelaskan, jenazah korban juga telah mendapat penanganan dari petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.

"Penyebab kematian korban sudah diperiksa tim medis dan petugas kepolisian dengan melakukan autopsi jasad korban," ungkapnya.

Menurut Suhanan, berdasarkan hasil autopsi, terdapat luka lebam di bagian punggung, dan di sekitar dada korban.

"Dugaan jelas penganiayaan, tapi tidak tahu bisa mengalami luka itu akibat benturan atau pukulan," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/21/185800278/diduga-dianiaya-senior-santri-ponpes-di-kuningan-meninggal-dunia-keluarga

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke