Salin Artikel

Apa Itu Gempa Susulan? Kapan Terjadi dan Penyebab

KOMPAS.com - Peristiwa gempa bumi seringkali diikuti dengan gempa susulan.

Hal ini juga yang terjadi pada gempa bumi Cianjur, Jawa Barat yang terjadi pada pukul 13.21, Senin (21/11/2022).

Dilansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam keterangan tertulisnya mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 25 kali gempa susulan hingga pukul 16.00 WIB, Senin (21/11/2022)

Banyaknya gempa susulan dari pergerakan sesar di zona perbatasan Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang ini terjadi karena kategorinya sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal eartquake).

Gempa dangkal memiliki jumlah gempa susulan yang banyak karena terletak di batuan yang relatif rapuh.

Gempa bumi Cianjur merupakan gempa darat dengan kekuatan M (magnitudo) 5,6.

Lantas apa itu gempa susulan?

Berikut ini adalah pengertian mengenai gempa susulan.

Gempa Susulan

Apa Itu Gempa Susulan?

Gempa susulan adalah gempa bumi yang muncul setelah terjadinya gempa bumi utama.

Gempa susulan terjadi di dekat pusat gempa utama, namun memiliki magnitudo yang lebih kecil.

Lamanya dan jumlah gempa susulan tergantung pada mekanisme sumber gempa. Gempa susulan dapat terjadi sehari hingga lebih dari satu bulan.

Penyebab Gempa Susulan

Penyebab gempa susulan yang terjadi setelah gempa bumi utama karena energi yang dikeluarkan belum semua dilepaskan.

Sehingga, pelepasan energi yang masih tersisa inilah menjadi gempa bumi susulan.

Gempa bumi adalah peritiwa pelepasan energi pada batuan kerak bumi. Salah satu energi itu adalah energi gelombang yang disebut gelombang seismik. 

Daftar Gempa Darat Sebelum Gempa Bumi Cianjur

Gempa bumi Cianjur tergolong gempa darat yang berarti gempa bumi di darat dimana terjadi karena adanya patahan atau lipatan di darat.

Sebelum gempa bumi Cianjur, BMKG mencatat ada sejumlah gempa darat yang terjadi di sejumlah daerah.

  1. Gempa bumi terjadi 21 November 2022, pukul 12.46.59 WIB pada magnitudo (M) 3,9 di kedalaman 5 Km dengan pusat gempa 19 Km dari Kecamatan Barat Bungku, Sulawesi Tengah.
  2. Gempa bumi terjadi 19 November 2022, pukul 16.37.26 WIB pada magnitudo (M) 3,5 di kedalaman 1 Km dengan pusat gempa di darat 3 Km tenggara Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
  3. Gempa bumi terjadi 19 November 2022, pukul 07.38.23 WIB pada magnitudo (M) 3,7 di kedalaman 10 Km dengan pusat gempa di darat 153 Km tenggara Maba, Maluku Utara.
  4. Gempa bumi terjadi 17 November 2022, pukul 06.14.31 WIB pada magnitudo (M) 3,7 di kedalaman 10 Km dengan pusat gempa di darat 5,7 Km tenggara Rarowatu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
  5. Gempa bumi terjadi 16 November 2022, pukul 00.21.13 WIB pada magnitudo (M) 4,9 di kedalaman 22 Km dengan pusat gempa di darat 22 Km barat daya Sumur, Banten.
  6. Gempa bumi terjadi 14 November 2022, pukul 02.41.30 WIB pada magnitudo (M) 2,8 di kedalaman 5 Km dengan pusat gempa di darat 21 Km barat laut Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
  7. Gempa bumi terjadi 14 November 2022, pukul 01.13.57 WIB pada magnitudo (M) 3,3 di kedalaman 7 Km dengan pusat gempa di darat 22 Km timur laut Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
  8. Gempa bumi terjadi 13 November 2022, pukul 22.41.14 WIB pada magnitudo (M) 4,1 di kedalaman 6 Km dengan pusat gempa di darat 21 Km barat daya Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
  9. Gempa bumi terjadi 13 November 2022, pukul 05.44.22 WIB pada magnitudo (M) 3,8 di kedalaman 59 Km dengan pusat gempa di darat 29 Km barat daya Jantho Aceh Besar, Aceh.

(Penulis: Fika Nurul Ulya; Editor: Novianti Setuningsih)

Sumber:


bobo.grid.id

www.bmkg.go.id

nasional.kompas.com

magma.esdm.go.id

ojs.unm.ac.id

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/21/203921378/apa-itu-gempa-susulan-kapan-terjadi-dan-penyebab

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke