Salin Artikel

Masih Dihantui Ketakutan Gempa Susulan, Warga Sukalarang Sukabumi Bertahan di Pengungsian

"Kami masih takut Pak kalau masuk ke rumah, makanya bertahan di sini (tenda pengungsian) dari kemarin," ungkap Nurlela (32) kepada Kompas.com ditemui di tenda pengungsian, Selasa (22/11/2022).

Nurlela menuturkan sejak getaran gempa yang kuat pada Senin kemarin sudah puluhan gempa susulan dirasakan.

Bahkan gempa susulan dirasakan kuat pada Selasa sekitar pukul 08:00 WIB.

"Tadi pagi merasakan gempa susulan lagi. Lumayan getarannya," tutur dia.

Warga lainnya Marwati (32) yang tengah mengandung 9 bulan juga mengaku masih khawatir pascagempa Cianjur.

Saat terjadi gempa sedang berada di kamar mandi dan di rumah hanya ada dua anak. Sedangkan lanjut dia suami bekerja di Jakarta.

"Semalam menginap bersama anak-anak di tenda pengungsian yang beratapkan terpal beralaskan terpal. Hanya bawa selimut saja," akunya.

Sekarang, lanjut dia terpaksa kembali ke rumah karena harus memasak untuk makan anak-anak karena saat di tenda pengungsian belum mendapatkan konsumsi.

"Semalam hanya diberi makan mi instan saja," kata Marwati.

"Sebenarnya masih takut sekarang juga, apalagi tadi pagi merasakan gempa susulan, tapi tidak terlalu kuat getarannya," sambung dia.


Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Endang Koswara mengatakan Kecamatan Sukalarang merupakan daerah terparah dampak gempa Cianjur.

"Sukalarang ini merupakan kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur," kata Eko sapaan akrab Endang kepada Kompas.com di sela peninjauan di Kampung Gedurhayu.

Sedangkan, lanjut Eko, Desa Titisan merupakan yang paling terdekat dengan episentrum gempa bumi Cianjur di wilayah Kecamatan Gekbrong. Makanya di Desa Titisan ini banyak rumah terdampak gempa.

"Lokasi ini sekitar enam kilometer dari pusat gempa," ujar dia.

Data sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi pada Selasa (22/11/2022) hingga pukul 10:00 WIB rumah terdampak gempa berjumlah 707 unit yang tersebar di 19 kecamatan.

Sekolah sebanyak 7 unit, dan bangunan sarana ibadah berjumlah 10 unit. Sedangkan warga mengalami luka ringan ada 10 orang dan luka sedang 1 orang.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/22/135541778/masih-dihantui-ketakutan-gempa-susulan-warga-sukalarang-sukabumi-bertahan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke