Salin Artikel

Imbas Guncangan Cerobong Pabrik di Kabupaten Bandung Roboh, Puluhan Rumah Warga Rusak

Engkos (65) salah seorang warga mengatakan, cerobong power plan tersebut roboh pada pukul 13.00 WIB.

Cerobong tersebut memiliki ukuran 80 meter dan sudah tidak aktif.

Saat cerobong power plan tersebut roboh, warga merasakan getaran seperti gempa bumi. Tidak sedikit, warga yang berhamburan keluar ketika peristiwa itu terjadi.

"Kerasanya kaya gempa, asapnya pekat banget kaya debu yang banyak gitu, terus ada juga tanah, lumpur dan batu yang ikut terbang menimpa rumah warga," katanya ditemui, Rabu (7/12/2022).

Engkos mengungkapkan, reruntuhan tersebut menimpa rumah warga, terlebih warga RW 03 RT 01.

Rata-rata rumah yang tertimpa reruntuhan tersebut mengalami kerusakan di bagian, kaca, genting, dan tembok.

Tidak hanya itu, sebuah masjid pun terkena bongkahan batu serta tanah akibat reruntuhan cerobong power plan itu.

"Yang kena rumah warga, rata-rata genting, kaca, kusen, tembok rumah, Masjid juga kena dampaknya," kata dia.


Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi Engkos menyebut salah seorang warga atas nama Asep Sopian mengalami luka di bagian kaki akibat terkena batu dan pecahan genting.

Namun sudah dilarikan ke rumah sakit.

Cerobong power plan itu, lanjut dia, sudah tidak terpakai, dan memang akan dirubuhkan oleh pemilik perusahan.

Namun, pihak perusahaan, sambung dia tidak memberitahu warga terlebih dahulu terkait rencana tersebut.

Engkos menambahkan, pihak perusahaan merobohkan cerobong power plan tersebut dengan cara menumpukan material tanah dan bebatuan untuk menjadi tumpuan ketika cerobong tersebut rubuh.

"Memang cerobong sudah tidak terpakai, kalau kemarin meroboh ke arah Timur enggak ada rumah warga yang terdampak," ungkapnya.

Hal serupa di alami oleh Ibu Yati (46). Ia mengatakan saat kejadian sempat mengira getaran yang diakibatkan reruntuhan cerobong tersebut merupakan gempa bumi.

"Kaya bom, goyang, rumah juga bergetar, gak lama tahu-tahu batu beterbangan dan menimpa banyak rumah di sini," jelasnya.

Yati membenarkan masyarakat berhamburan ke luar, karena sempat mengira getaran tersebut seperti gempa bumi yang melanda Cianjur beberapa waktu lalu.

"Masyarakat kaget, di kira gempa kaya Cianjur," tuturnya.

Yati mengungkapkan, pihak perusahaan mau bertanggungjawab dan mengganti rugi terkait rumah warga yang terdampak.

"Katanya, perusahaan mau bertanggung jawan 1X24 mengganti kerugian masyarakat, sempat dikumpulkan di Desa," kata dia.


Tanggapan perusahaan pemilik cerobong

Sementara perwakilan PT Panasia Thomson Manurung mengatakan akan bertanggung jawab atas insiden dirubuhkannya cerobong power plant milik PT Panasia.

Thomson membenarkan robohnya cerobong tersebut menimpa tanah dan mengakibatkan getaran yang keras serta banyak rumah disekitar yang berdekatan dengan PT Panasia mengalami keretakan di bangunan rumah, kaca pecah - pecah.

"Jadi kemarin warga, pihak Desa dan perusahaan sudah melakukan mediasi di kantor desa," ujarnya.

Berikut isi kesepakatan antara warga dan PT. Panasia : 

1. Pihak perusahaan PT Panasia bersedia mendata seluruh masyarakat yang terkena dampak dari pembongkaran power plant didampingi oleh pihak pemerintah desa, pengurus wilayah, pihak kecamatan dan pihak terkait lainnya.

2. Pihak perusahaan PT Panasia bersedia mengganti 100 persen seluruh kerusakan yang diakibatkan oleh pembongkaran power plant baik materil maupun nonmateril.

3. Pihak perusahaan PT Panasia akan memberhentikan seluruh kegiatan pembongkaran sampai dengan perijinan selesai secara menyeluruh.

4. Pihak perusahaan PT Panasia harus menyelesaikan seluruh permasalahan pada poin 1 sampai dengan poin 3 di atas dalam waktu maksimal 24 Jam terhitung mulai tanggal surat pernyataan ini dibuat.

5. Apabila dalam waktu yang ditentukan tidak terjadi kesepakatan di antara semua pihak maka kami pihak perusahaan PT Panasia bersedia untuk diberi sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku.

https://bandung.kompas.com/read/2022/12/07/140205778/imbas-guncangan-cerobong-pabrik-di-kabupaten-bandung-roboh-puluhan-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke