Salin Artikel

Berburu Ilmu Sejarah di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jumlah Kunjungan Wisatawan Membludak

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah wisatawan yang berasal dari berbagai wilayah memadati pintu masuk. Mereka datang secara individu, bersama keluarga, dan tak sedikit yang datang secara rombongan. Mereka yang berasal dari luar kota, datang menggunakan mobil atau bus pariwisata.

Setelah masuk area, mereka beramai-ramai melihat pemandangan di sekeliling Keraton Kasepuhan. Salah satu momen yang wiasatan tak lewatkan adalah berfoto di gapura yang paling identik Keraton Kasepuhan.

Proses liburan para wisatawan menjadi lebih terarah dengan pemandu atau tour guide. Mereka memberikan informasi dan pengetahuan di tempat yang mereka lewati. Dengan pakaian khas abdi dalem keraton mereka menemani hingga akhir kunjungan wisatwan.

Satu yang menjadi lokasi yang diburu para wisatawan adalah museum peninggalan bersejarah.

Mereka dapat melihat museum kuno tempat penyimpanan barang peninggalan kerajaan, beberapa di antaranya, Gamelan Sekaten, seperangkat alat jamuan perundingan para-raja, pakaian perang baja para prajurit raja, keris, senjata, dan lainnya.

Kania Machiawati (47) wisatawan asal Bandung, menyampaikan kagum dengan kondisi Keraton Kasepuhan saat ini. Menurutnya, pengelola telah merapihkan dan menyusun berbagai museum dengan lebih rapih dari pada beberapa tahun lalu.

Dia berlibur ke Keraton Kasepuhan demi anak dan juga keluarga lainnya. Kania sebut tak hanya sekadar rekreasi, berlibur di Keraton Kasepuhan juga mendapatkan segudang ilmu sejarah yang bermanfaat untuk pelajaran anak-anak di sekolah.

Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, Direktur Badan Pengelolaan Keraton Kasepuhan (BPKK) Cirebon menyampaikan, kunjungan wisatawan lokal dan asing di Keraton Kasepuhan meningkat drastis di awal tahun 2023.

Peningkatan pertama dimulai pada Desember 2022 sejumlah 11.000 wisatawan. Jumlah ini meningkat hampir 100 persen dibanding Desember 2021 lalu, yang berjumlah 6.000 wisawatan.

Bahkan secara keseluruhan di tahun 2022 total kunjungan mencapai 86.969 wisatawan. Jumlah ini naik drastis melebihi 100 persen dibanding tahun 2021 yang berjumlah 40.854 wisatawan.

Alexandra menyebut, Keraton Kasepuhan menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi magnet wisatawan luar kota. Keraton Kasepuhan menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang patut diketahui dan dipelajari banyak orang.

Setelah dari Keraton Kasepuhan, para wisatawan akan mengunjungi sejumlah wisata kuliner, hingga Kampung Batik Trusmi di Kabupaten Cirebon. Wisatawan tak hanya sekadar melihat, namun juga dapat merasakan sensasi langsung belajar membatik di lokasi.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/15/122326778/berburu-ilmu-sejarah-di-keraton-kasepuhan-cirebon-jumlah-kunjungan-wisatawan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke