Salin Artikel

Ikuti Puncak Perayaan Imlek, Ketua MUI Tasikmalaya: Teringat Guru Saya Gus Dur...

Ratusan keluarga keturunan Tionghoa berkumpul secara antusias mengikuti acara dengan ciri khas pakaian Imlek berwarna merah.

Para Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di wilayah Kota Tasikmalaya, Banjar, Ciamis sampai Pangandaran hadir bersama para Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan Ansor.

"Saya kalau menghadiri acara Imlek seperti ini, saya jadi teringat guru saya Gus Dur (KH Abdurahman Wahid). Beliau selama menjabat Presiden RI yang mencetuskan Hari Imlek bebas digelar di Indonesia bahkan dijadikan hari libur Nasional," jelas Ketua Majelis Ulama Indonesia sekaligus FKUB Kota Tasikmalaya, Kiai Ate Musodiq di hadapan para keturunan tionghoa se-Priangan Timur, Jawa Barat, Minggu malam.

Ate menambahkan, selalu mengikuti Gus Dur saat menghadiri perayaan Imlek mulai dari Batam dan daerah lainnya.

Karena itu, dia menilai selama ini yang selalu memberikan perhatian serius kepada warga Tionghoa Indonesia adalah Presiden Gus Dur dan Joko Widodo (Jokowi).

"Saya waktu itu ingat saat pertama kali Perayaan Imlek bebas dilaksanakan di Indonesia oleh Gus Dur dan sekarang diperhatikan Oleh Pak Jokowi," tambah Ate sembari menangis teringat Gus Dur di hadapan ratusan keluarga Tionghoa.

Ate pun menilai selama ini warga Tionghoa di Indonesia sangat membantu kemajuan perekonomian di tiap daerahnya.

Hal itu tak lepas dari kegigihan para warga Tionghoa di Indonesia selama melakukan bisnisnya di Indonesia.

"Saya juga yakin bahwa Negara maju itu ada tiga di dunia. Satu China, kedua Rusia dan ketiga Indonesia. Jadi terimakasih kepada warga Tionghoa di Indonesia dan Selamat Hari Raya Imlek 2574," pungkas Ate disambut riuh para peserta yang hadir.


Dalam acara puncak Perayaan Imlek di Tasikmalaya ini, peserta pun semakin semangat karena adanya acara lelang barang kuno warga Tionghoa.

Mereka pun antusias mengikuti acara lelang yang diikuti oleh tiap keluarga Tionghoa yang hendak memberi barang lelang tersebut.

"Tema pada perayaan Imlek tahun ini Sehati Sejiwa Membangun Sukacita Hidup Berbangsa. Dihadiri lebih dari 700 orang, acara ini menjadi ajakan untuk bahu membahu membangun kecintaan pada bangsa dan negara Indonesia," ungkap Ketua Panitia David Tjong.

Acara kali sangat spesial karena hampir semua pemuka kalangan agama hadir dalam acara Puncak Imlek di Tasikmalaya.

Perayaan Tradisi Imlek Bersama ini adalah kesempatan yang ketiga setelah sebelumnya diadakan pada 2016, 2019 dan tahun 2023 di tempat yang sama.

"Acara Imlek bersama ini, selain sebagai ekpresi rasa syukur warga Tionghoa yang ada di daerah Priangan atas Tahun Baru Imlek, juga sebagai sarana perjumpaan sesama anak bangsa. Sarana silaturahmi antar umat beragama untuk terus bergandengan tangan membangun sukacita hidup berbangsa sebagai satu saudara," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/01/29/211615578/ikuti-puncak-perayaan-imlek-ketua-mui-tasikmalaya-teringat-guru-saya-gus-dur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke