Salin Artikel

Keluhkan Macet di Bojongsoang, Warga Minta Pemerintah Serius Bangun "Flyover"

Apalagi, beberapa hari yang lalu Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terlibat saling balas komentar menggunakan akun pribadi masing-masing di salah satu postingan Instagram.

Saling berbalas komentar itu, terjadi usai Bupati Bandung Dadang Supriatna melontarkan sentilan kepada Ridwan Kamil, soal pengajuan pembangunan Flyover Bojongsoang-Baleendah yang hingga kini tidak kunjung ditanggapi.

Alasan Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajukan pembangunan flyover itu, yakni ingin mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur lalu lintas Bojongsoang menuju Baleendah.

Diketahui, jalur Bojongsoang merupakan satu-satu akses utama menuju wilayah Kabupaten Bandung, melalui jalur Buah Batu, Kota Bandung.

Dengan kata lain, jalur Bojongsoang merupakan jalur penghubung antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.

Sepanjang jalur Bojongsoang telah dipadati oleh ruko serta toko-toko dan mini market. Selain itu beberapa perumahan di bangun tepat dipinggir jalan, akses masuk kendaraan penghuni perumahan tersebut ditengarai menjadi salah satu faktor kemacetan di Bojongsoang.

Pantauan Kompas.com terdapat empat perumahan besar di sepanjang jalur Bojongsoang, yakni Buah Batu Square, Podomoro Park, Permata Buah Batu, dan Garden City.

Hunian tersebut, belum termasuk yang berada di pintu masuk menuju wilayah Cikoneng dan pintu masuk menuju wilayah Ciganitri.

Selain itu terdapat pembangunan fasilitas rumah sakit di dekat perumahan Podomoro Park dan Kampus Telkom University.

Keduanya juga ditengarai menjadi penyebab kemacetan di wilayah Bojongsoang, terutama di jam-jam tertentu.

Away (33) warga Ciganitri mengatakan, setiap akhir pekan jalur Bojongsoang kerap dilanda macet.


Kemacetan pada akhir pekan itu, kata dia, biasanya terjadi pukul 16.00 WIB hingga malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB.

Tak hanya akhir pekan, setiap hari Senin pagi hari, jalur Bojongsoang pun sudah dipastikan mengalami kemacetan.

"Setiap Senin, Jumat, Sabtu dan Minggu pasti macet. Kalau akhir pekan sore hari udah macet, kalau Senin paling pagi nya yang parah," katanya ditemui, Rabu (22/2/2023).

Ia membenarkan jika kemacetan di jalur Bojongsoang, lantaran maraknya proyek hunian baru di wilayah Cikoneng dan Ciganitri.

"Iya atuh, dulu mah kan engga pernah macet karena belum ada perumahan. Sekarang mah sudah banyak proyek dan  komplek, bayangin aja satu rumah satu mobil kan jadi banyak," tambahnya.

Away mengaku sudah jengah dengan kemacetan yang kerap terjadi di jalur Bojongsoang.

Adanya opsi pembangunan flyover dari Bojongsoang- Baleendah, kata Away, akan terasa sangat membantu mengurai kemacetan di jalur Bojongsoang.

Hanya saja, ia meminta Pemda Kabupaten Bandung untuk membangun flyover dari mulai masuk Bojongsoang hingga pertigaan.

"Setuju kalau ada flyover kalau sampe pertigaan bojongsoang, kalau cuman sedikit mah mending jangan dibuat," tuturnya.

Away setuju, jika jembatan layang tersebut dianggap bisa mengurai kemacetan. Ia meminta Pemda Kabupaten membangun jembatan layang itu seperti yang berada du Leuwi Panjang Kota Bandung.

"Harusnya seperti di Leuwi panjang, jadi kan enak, soalnya kalau disini sampe pertigaan Bojongsoang sebetulnya terkesan pendek," ungkapnya.


Sementara Roy (35) salah seorang juru parkir di salah satu mini market Bojongsoang menyetujui adanya pembangunan flyover di Bojongsoang.

"Lebih bagus dan saya setuju dibuat flyover agar tidak macet karena di sini hampir tiap hari macet," katanya.

Ia mengaku kerap menerima keluhan dari para pengendara yang sengaja parkir di mini market yang dijaganya.

"Banyak atuh, kan saya sering di sini, kalau lagi macet pasti yang kejebak pada parkir dan diam di sini, nah sering ngobrol tuh soal macet," ujar dia.

Senin pagi, kata Roy, macet biasanya dikarena kesibukan orang berangkat kerja, anak sekolah, sampai mahasiswa Telkom University yang masuk kuliah.

Sedangkan di akhir pekan, kemacetan biasanya terjadi oleh masyarakat yang akan pergi ke jalur wisata yang ada di Kabupaten Bandung.

"Hari biasa udah pasti macet, akhir pekan apalagi, yang parah tuh kemarin soal macet mah dari Senin pagi sampai Maghrib tuh macet, tapi dari arah Kota Bandung, arah sebaliknya lancar," bebernya.

Sama seperti Away, ia mengaku sangat setuju apabila dibangun flyover, selain mengurai kemacetan, dibangunnya flyover bisa semakin menertibkan arus lalu lintas di Bojongsoang.

"Kalau ada flyover mah aman lancar, saya sangat setuju banget kalau dibangun soalnya butuh udah bertahun-tahun juga," tutur dia.

Demikian pula dengan Agni Ilman (32) seorang pekerja yang kerap menggunakan jalur Bojongsoang menuju kantornya di Kabupaten Bandung.

Agni menyebut, hampir setiap hari ia kesiangan lantaran kemacetan yang terjadi di Bojongsoang, terutama pada pagi hari.

"Wah kalau Senin mah sudah saya enggak akan selamat, makanya milih berangkat lebih pagi," kata Agni.

Agni mengungkapkan, jika terjebak macet di Bojongsoang dipastikan menghabiskan watu berjam-jam.

"Kalau nyampe kadang jam 08.00 kadang jam 08.30 WIB," tambahnya.

Ia berharap wacana pembangunan flyover di Bojongsoang bisa terealisasi dengan baik mengingat tak sedikit warga yang kerap melintasi jalur Bojongsoang.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/22/145456378/keluhkan-macet-di-bojongsoang-warga-minta-pemerintah-serius-bangun-flyover

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke