CIANJUR, KOMPAS.com - Lahan seluas tiga hektar di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pamgrango (TNGGP) terbakar, Senin (18/9/2023) siang.
Pemicu kebakaran di dalam kawasan konservasi itu diduga faktor alam dan dipastikan bukan karena aktivitas perapian.
Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo menyatakan, api berhasil dipadamkan empat jam sejak kemunculan api terdeteksi kamera pengawas.
"Lokasi kebakaran di area savana alun-alun Suryakencana bagian barat," kata Sapto saat dihubungi Kompas.com, Senin petang.
Dia menyampaikan, taman bunga Edelweis di area alun-alun Suryakencana turut terdampak kebakaran kawasan TNGGP.
Saat ini pihaknya masih mengukur dampak kerusakan.
“Edelweis ada yang kena, besok akan dihitung luasannya,” kata Sapto saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/9/2023) malam.
Disebutkan, tim malam ini masih bersiaga di lokasi kebakaran untuk melakukan pemantauan.
"Tim sejumlah 100 orang standby di atas (lokasi kebakaran) untuk memonitor kondisi. Luasan yang terbakar diperkirakan 3 hektar," ujar dia.
Sapto menerangkan, upaya pemadaman menggunakan peralatan manual hingga baju personel yang dibasahi.
"Untuk faktor pemicunya masih lidik. Namun, dipastikan bukan dari (aktivitas) perapian,” ujar Sapto.
Sebelumnya, Taman Nasional Gunung Gede Panrgango (TNGGP) Jawa Barat dilaorkan terbakar, Senin (19/6/20203) siang.
Lokasi kebakaran berada di area alun-alun Suryakencana.
Api pertama kali terpantau pukul 12.49 WIB berdasarkan tangkapan layar CCTV real time yang terpasang di sekitar kawasan savana tersebut.
https://bandung.kompas.com/read/2023/09/18/213922778/penyebab-kebakaran-alun-alun-surya-kencana-gunung-gede-diduga-faktor-alam
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.