Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Korban Kebakaran Pasar Kosambi, Rugi Miliaran Rupiah hingga Tunggu Pasar Penampungan

Kompas.com - 22/05/2019, 12:42 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.comPasar Kosambi Bandung kebakaran hebat, Sabtu (18/5/2019) malam. Untuk memadamkannya, petugas pemadam kebakaran gabungan dari Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) membutuhkan waktu 40 jam.

Hingga kini, PD Pasar Kota Bandung tengah menghitung jumlah kios yang terbakar. Namun yang pasti, barang-barang pedagang tersebut tidak diasuransikan.

“Orangtua saya punya 4 meja, 1 kios, dan 1 gudang di Pasar Kosambi. Semuanya tidak diasuransikan. Bukan hanya orangtua saya, pedagang lain pun sama,” ujar salah satu pedagang, Lianda Rosmawati kepada Kompas.com di Pasar Kosambi Bandung, Selasa (21/5/2019).

Baca juga: Cerita Petugas Damkar 3 Hari Berjibaku Atasi Kebakaran Pasar Kosambi Bandung

Karena itu, orangtuanya mengalami kerugian yang sangat besar, mencapai Rp 500 juta. Apalagi ia dan orangtuanya baru menambah stok di kiosnya.

Sebab Ramadhan seperti sekarang, merupakan waktu yang tepat untuk pedagang bumbu mendapatkan keuntungan lebih.

Keuntungan Ramadhan melayang

Jika pada hari normal, penghasilannya Rp 4 juta-Rp 5 juta per hari. Maka saat Ramadhan, keuntungannya berkali lipat, mencapai Rp 30 juta-Rp 40 juta per hari. 

“Mau gimana lagi, sudah musibah. Seluruh pedagang di sini pastinya stres dan kaget, tapi harus kami ikhlaskan,” ucap Lianda.

Baca juga: Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kosambi Bingung Modal untuk Jualan

Lianda mengaku baru kali ini pedagang bisa masuk ke dalam dan mengecek kondisi kiosnya. Saat mengecek, tak ada satu pun barang dagangan yang selamat, kecuali mesin giling bumbu.

Mesin itu pun harus dicek, apakah masih berfungsi baik atau tidak. Jika tidak, maka ia harus memperbaiki atau menggantinya dengan baru.

“Ada 5 mesin, masing-masing harganya Rp 25 juta. Kalau rusak, berarti kerugian bertambah,” ucapnya.

Hingga kini, Lianda masih menunggu keputusan tentang pasar penampungan sementara. Tadi pagi, ratusan pedagang yang rapat untuk menyatukan suara tentang usulan tempat.

Baca juga: Fakta di Balik Kebakaran Pasar Kosambi Bandung, 10 Jam Terbakar hingga 178 Lapak Hangus

Pihaknya sepakat untuk menggunakan area Baranang Siang yang berada di sebelah barat pasar untuk dijadikan pasar sementara.

Namun hal itu pun belum dibicarakan dengan PD Pasar. Perwakilan pedagang baru akan membicarakan hal tersebut besok Rabu (22/5/2019).

“Di Kosambi ada 1.050 kios,” ucapnya.

Untuk sementara, ia akan berjualan dari rumah dengan sistem COD. Para pelanggannya banyak yang tahu dengan kebakaran di Pasar Kosambi. Jadi mereka bersedia membeli dengan sistem COD hingga ada pasar sementara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com