Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: 69 ABK Diamond Princess Sehat, Akan Diobservasi 14 Hari

Kompas.com - 02/03/2020, 01:29 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut, 69 anak buah kapal (ABK) Diamond Princess akan diobservasi selama 14 hari di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

"Sama, jadi standarnya 14 hari untuk masa observasi," ujar Muhadjir, usai memantau penjemputan 69 ABK Diamond Princess di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (2/3/2020) dini hari.

Baca juga: Pesawat Garuda yang Jemput WNI Awak Diamond Princess Disterilisasi 3 Hari

Dari Bandara Kertajati, para awak kapal pesiar itu menuju Pelabuhan PLTU Indramayu sebelum dibawa menuju Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

"Alhamdulillah ini tahap untuk mengangkut para awak kapal pesiar Diamond Princess dari Yokohama sudah memasuki tahap kedua, yaitu landing di Bandara Kertajati dan tadi tepat pukul 00.20 WIB sudah selesai, mereka sudah berada bus dan sekarang menuju perjalanan ke pelabuhan PLTU Indramayu," tutur dia.

Ia menegaskan, 69 awak kapal ini dinyatakan sehat. Sebab, sebelumnya mereka sudah lebih dulu diobservasi selama 14 hari di kapal pesiar Diamond Princess.

"Jadi, 69 ABK yang diangkut sehat dan selama perjalanan diadakan pemeriksaan sebanyak dua kali. Dan seperti diketahui, ketika mereka sampai di kapal diambil spesimen lagi untuk dipastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan sehat. Sekali lagi dengan penuh kehati-hatian kita lakukan pemeriksaan berkali-kali bahwa mereka sehat," papar dia.

Baca juga: Pantau Kedatangan WNI Awak Diamond Princess, Ridwan Kamil: Mereka Sehat, Tak Perlu Khawatir

Semua tahapan evakuasi, lanjut dia, dilakukan secara memyeluruh dan sesuai dengan standar WHO.

"Saya tekankan, mereka sehat karena kalau tidak sehat tak boleh dievakuasi. Itu adalah standar yang ditetapkan oleh WHO, tidak boleh ada orang dalam keadaan sakit untuk dievakuasi dan itu kita patuhi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com