Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Hoaks Seputar Covid-19, Komunitas Ini Kampanye Gunakan 42 Bahasa Daerah

Kompas.com - 27/03/2020, 13:27 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), yang sebagian besar anggotanya dosen di 30 kota di Indonesia, membuat suatu gerakan melawan hoaks seputar virus corona atau Covid-19.

Para dosen mencari dan memproduksi beragam informasi akurat terkait Covid-19, kemudian menuangkannya ke dalam bentuk video dan poster edukatif bagi masyarakat.

Koordinator Japelidi Novi Kurnia mengatakan, langkah ini dilakukan untuk mengimbangi banjirnya hoaks yang menyesatkan warga mengenai Covid-19.

“Saat pandemi ini, kami membuat konten digital Jaga Diri dan Jaga Keluarga dalam 42 bahasa daerah. Selain bahasa Indonesia dan Mandarin, supaya lebih dekat dengan keseharian masyarakat kita yang majemuk,” tutur Novi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Perwira Polisi yang Pukul Tiga Bintara Akhirnya Ditahan Propam

Untuk menyebarkan konten berbahasa daerah tersebut, Japelidi bekerja sama dengan berbagai lembaga.

Misalnya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) dan Komunitas Berbeda Itu Biasa.

Penyebaran konten dilakukan melalui akun Instagram dan Twitter Japelidi. Selain itu disebar melalui akun media sosial dan grup WhatsApp 163 anggota Japelidi.

Baca juga: Warga Jabar yang Penghasilannya Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Rp 500.000

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com