Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pelemparan Bom Molotov di PDI-P Cileungsi Bogor Sudah Direncanakan

Kompas.com - 28/08/2020, 10:31 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi menyebut pelemparan bom molotov di PAC PDI-P Cileungsi, Bogor, ini sudah direncanakan para pelaku.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jumat (28/8/2020).

"Iya, sudah direncanakan," kata Erdi.

Sebanyak 10 orang telah ditangkap dalam insiden teror bom molotov ini. Polisi menduga pelakunya lebih dari 10 orang. Setiap pelaku memiliki perannya masing-masing, mulai dari pengendara motor hingga pelempar bom molotov.

Baca juga: Polisi: Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Cileungsi Bogor Lebih dari 10

Menurut Erdi, motif para pelaku melakukan teror bom ini lantaran terbawa emosi atas adanya pembakaran foto Rizieq di DPR RI.

Namun, Erdi tak menjelaskan secara detail soal keterkaitan pembakaran foto Rizieq ini dengan pelemparan bom molotov tersebut, yang pasti para pelaku ini saling mengenal satu sama lain.

"Mereka saling mengenal satu sama lain," kata Erdi.

Seperti diketahui, pada Rabu (29/7/2020) terjadi pelemparan di sekretariat PAC PDI-P Cileungsi, Kabupaten Bogor. Bom molotov dilemparkan sebanyak tiga kali.

Baca juga: Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kantor PDI-P Cileungsi Bertambah

 

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi menyisakan bercak hitam bekas pelemparan dan pecahan botol kaca.

Pelemparan di markas PDI-P Cileungsi ini sehari setelah pelemparan bom molotov di PAC PDI-P Megamendung. Namun, polisi belum mengetahui apakah ada kaitannya pelemparan di dua tempat ini.

Sampai saat ini, polisi masih mendalami keterkaitan pelemparan di dua tempat tersebut.

"Kita dalami apakah ada keterkaitan atau tidak," kata Erdi.

Bagi para pelaku yang masih dalam pengejaran, polisi mengimbau agar menyerahkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com