Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, di Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2014), meresmikan salah satu pemindahan pengoperasian dari rel tunggal ke rel ganda. Dengan demikian, jalur rel ganda Jakarta-Bojonegoro sudah bisa dioperasikan secara penuh.
Dalam waktu dekat, setelah pemindahan rel tunggal ke rel ganda dituntaskan dan perbaikan sistem persinyalan, jalur Jakarta-Surabaya akan beroperasi penuh.
Pembangunan rel sepanjang 727 kilometer dengan biaya Rp 10,5 triliun ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi. ”Keberadaan jalur ganda ini akan meningkatkan frekuensi dan kapasitas kereta di koridor utara Jawa sebesar 200-300 persen,” kata Bambang.
Saat ini, Jakarta-Surabaya ditempuh dalam waktu 11-13 jam. Dengan jalur ganda, bisa ditempuh dalam waktu 8-10 jam. Dari segi waktu tidak terlalu signifikan, tetapi dengan jalur ganda, jadwal kedatangan-keberangkatan kereta menjadi lebih banyak. Dengan demikian, jumlah penumpang atau barang yang bisa diangkut akan lebih banyak.
Rel ganda ini dibangun setelah hampir 150 tahun jalur kereta api dibangun di Pulau Jawa. Pembangunan ditandai dengan pencangkulan lahan rel oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda LAJ Baron Sloet van den Beele pada 1864. Tiga tahun setelah itu, kereta api pertama beroperasi di jalur Kemijen-Tanggung, Jawa Tengah, sepanjang 26 km.
”Saat ini peningkatan kapasitas baru 3-5 persen, tetapi dalam lima tahun akan meningkat 13-15 persen dan akan terus meningkat sejalan dengan ketersediaan armada,” kata Bambang.
Siap dioperasikan
Pembangunan rel ganda itu dibagi dalam empat segmen, yakni Cirebon-Brebes 63 km, Pekalongan-Semarang 90 km, Semarang-Bojonegoro 180 km, dan Bojonegoro-Surabaya 103 km.
”Segmen Cirebon-Brebes dan Pekalongan-Bojonegoro sudah selesai serta sudah dioperasikan. Saat ini yang dioperasikan segmen Semarang-Bojonegoro. Bulan depan kami mengoperasikan segmen Bojonegoro-Surabaya,” kata Bambang.
Segmen Bojonegoro-Surabaya sebenarnya sudah siap dioperasikan. Namun, di daerah Tandes, Surabaya, ada masalah pembebasan lahan untuk pengganti akses warga.
”Kami berharap bulan depan jalur ganda bisa dioperasikan sehingga Jakarta-Surabaya tersambung dengan rel ganda,” kata Bambang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan, dengan pembangunan jalur ganda ini, diharapkan terjadi peningkatan kapasitas lintas kereta barang dan penumpang dari sekitar 84 kereta menjadi 200 kereta per hari.
”Frekuensi kereta barang saat ini dari Jakarta-Surabaya sebanyak lima trip per hari dengan kapasitas 160 TEU (twenty foot equivalent units) per hari. Dengan jalur ganda, berpotensi meningkat tiga kali lipat menjadi 15 trip per hari dengan kapasitas 500 TEU per hari,” kata Hermanto.
Penyelesaian jalur ganda ini lebih cepat dari penugasan pertama, tetapi lebih lama dari target yang ditetapkan Wakil Presiden Boediono.
Perencanaan awal pembangunan rel ganda ini semula direncanakan lima tahun. Namun, oleh Wapres Boediono diminta untuk diselesaikan dalam dua tahun, 2012-2013, dengan target pembangunan selesai pada Desember 2013. Nyatanya, jalur ganda di Jawa Tengah baru selesai akhir Maret dan di Jawa Timur akan selesai pertengahan April 2014.