JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas II Permisan Nusakambangan, Yan Rusmanto menjelaskan, kericuhan di lapas itu disebabkan serangan sekelompok warga binaan terhadap John Refra alias John Kei.
Sepuluh orang dari kamar 4, 5, dan 8 menyerang sel John Kei di Blok Tempo kamar 1. Serangan juga dilakukan terhadap Wendriyanto Wartabone dan Muhammad Azrul Sidik yang menghuni Blok Tempo kamar 3.
"Mereka menggunakan balok-balok kayu proyek dan batu-batu yang ada di sekitar kamar blok Tempo," ujar Yan Rusmanto melalui keterangan tertulis, Rabu (8/11/2017).
Saat itu, Yan memerintahkan seluruh petugas jaga dan stafnya untuk berupaya semaksimal mungkin meredam keributan massa. Lonceng siaga pun dibunyikan, dan petugas melakukan barikade di sekitar lokasi keiadian agar kerusuhan tidak meluas.
(Baca juga: 11 Terduga Pelaku Kerusuhan Lapas Permisan Nusakambangan Diamankan)
Pihak lapas juga menghubungi Polres Cilacap untuk mengamankan situasi. Yan mengatakan, sempat dilakukan upaya mediasi, namun tidak berhasil.
"Sehingga mulai merangsek dan membuat petugas kewalahan sehingga tidak bisa menahan banyaknya warga binaan yang berusaha melewati pintu 5," kata Yan.
Setelah berhasil melewati pintu 5, warga binaan kelompok John Kei melakukan serangan balik untuk menyelamatkan pimpinan mereka yang masih berada di kamar sel.
Kerusuhan pun tak bisa terelakkan. Beberapa fasilitas lapas rusak, seperti pintu, jendela, kaca, dan taman. Kelompok penyerang pun terpojok, kemudian masuk dan bertahan di dalam Blok Tempo kamar 4.
Setelah itu, petugas segera mengunci mereka agar kerusuhan tidak berlanjut.
"Setelah kerusuhan, John Kei berhasil diselamatkan dari kamarnya dan massa pun bisa terkendali dan mundur disekitar taman gazebo," kata Yan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan