Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Salat, Pengurus Ponpes Babak Belur Dianiaya Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 27/01/2018, 23:31 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang pengurus Pondok Pesantren babak belur dianiaya orang tak dikenal saat berdoa di masjid usai shalat subuh. Adapun korban yang diketahui bernama KH. Umar Basyri alias Ceng Emon (60) saat ini berada dalam penanganan medis.

Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Hari Suprapto menjelaskan kejadian ini terjadi di Masjid Al-Hidayah Kampung Santiong, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Sabtu (27/1/2018) sekitar pukul 05.10 Wib. 

Saat itu, korban sedang melaksanakan salat Subuh berjamaah bersama dengan para santri.

"Pelaku juga mengikuti salat berjamaah," katanya yang dihubungi, Sabtu (27/1/2018).

Baca juga : Pelaku Penganiayaan Polwan di Tol Jakarta-Merak Cium Tangan Korban

Usai salat Subuh, jemaah keluar dari Masjid Al-Hidayah. Sementara korban masih duduk melanjutkan doanya.

"Kemudian pada saat korban sedang Wirid tiba-tiba pelaku langsung memukul dan menganiaya korban," ujar Hari. 

Akibatnya, korban yang mengalami luka-luka akibat penganiyaan tersebut harus dilarikan ke Rumah Sakit Al Islam.

Polisi yang mendapat laporan tersebut kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Berdasarkan pengumpulan bahan keterangan, pelaku seorang laki-laki tak dikenal, diduga berumur 50 tahun, bertubuh kurus. Pada saat penganiayaan pelaku mengenakan kemeja levis biru, dan memakai sarung.

"Pelaku masih dalam lidik," katanya.

Kompas TV Dari Semarang, Jawa Tengah, seorang anggota polisi berpangkat aiptu menjadi korban penganiayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com