Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Targetkan Kopi Jabar "Go International"

Kompas.com - 03/10/2018, 16:52 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan kembali menggelar festival kopi bertajuk "Ngopi Saraosna".

Acara tahunan itu akan dilaksanakan 12 dan 13 Oktober 2018 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu strategi promosi Pemprov Jabar agar kopi Jabar mendunia.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara kali ini akan digelar di taman belakang Gedung Sate.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Sanksi untuk Persib Berlebihan

Ia menyebut, acara ini merupakan salah satu program positif gubernur sebelumnya, Ahmad Heryawan, yang akan ia pertahankan.

"Tanggal 12-13 Oktober kita akan mempromosikan kopi Jabar ke seluruh Indonesia lokasinya di Gedung Sate tapi tempatnya saya ubah tidak di depan tapi di taman belakang," tutur Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (3/10/2018).

"Jadi lebih banyak pohon, lebih rileks, lebih romantis. Jadi hal positif dari zaman Pak Aher saya lanjutkan," ungkapnya.

Agar lebih dikenal di mancanegara, rencananya, Emil akan mengganti nama acara tersebut mulai tahun depan dengan nama yang lebih internasional.

"Karena ternyata nama "Ngopi Saraosna" ini jadi koperasi. Harusnya kalau event ya buat event saja namanya jangan nama lain. (penggantian nama) tahun depan kita studi lagi karena saya ingin go internasional. Jadi bahasanya harus menyesuaikan. Ujungnya ingat kopi Indonesia ingat Jabar," ujar Emil.

Baca juga: Desain Penataan Kalimalang Pemkot Bekasi Akan Dikombinasi dengan Milik Ridwan Kamil

Emil pun berencana mengundang para duta besar Indonesia dengan harapan kopi Jabar bisa lebih dikenal warga asing.

"Nanti ada band nasional, D'Masiv. Ada dubes-dubes dan negara yang interest dengan kopi diundang," ungkapnya.

Emil menuturkan, acara itu juga dimaksudkan untuk mengembalikan citra Indonesia, khususnya Jabar sebagai penghasil kopi terbaik.

"Kopi itu dulu datangnya dari Afrika dibawa pedagang India. Maka ada gunung yang dinamai nama tempat di India namanya Malabar," ungkapnya.

"Dari Malabar lah oleh pemerintah kolonial kopi menyebar, ternyata mendapat respons-nya di Amerika latin sehingga hari ini citra kopi itu dominannya Amerika latin," tuturnya.

Lima tahun terakhir ini, Emil menginginkan citra itu diambil alih oleh Indonesia khususnya Jabar. Caranya, dengan mempromosikannya. 

Pemprov Jabar, sambung Emil, sangat serius dalam mengelola potensi kopi sebagai sumber ekonomi daerah. Bahkan, di Jabar sudah ada sekolah kejuruan yang punya jurusan khusus di bidang kopi.

"Nah sekolah kopi sudah kita siapkan di Tanjung Sari, Sumedang. Kemudian kafe di luar negeri sedang kita cari pengusahanya. Kita 'pede' meyakini tinggal butuh sesuatu untuk memaksimalkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com