Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penumpang KA Argo Parahyangan Tempuh Jakarta-Bandung 9 Jam gara-gara Kereta Anjlok

Kompas.com - 08/12/2018, 21:16 WIB
Reni Susanti,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perjalanan KA Argo Parahyangan Jakarta-Bandung, Sabtu (8/12/2018), mencapai 9 jam setelah kejadian kereta kerja (MTT) anjlok di Km 154 + 8/9 antara Stasiun Cilame-Padalarang, Sabtu (8/12/2018).

Dalam kondisi normal, perjalanan hanya berlangsung sekitar 3 jam 20 menit. Penumpang pun harus rela menunggu selama enam jam untuk bisa tiba di Bandung.

"Jadwal pergi dari Gambir seharusnya jam 11.30 WIB, tapi agak telat 10 menitan," ujar Surya Anugrah, salah satu penumpang, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/12/2018). 

Baca juga: Ada Kereta Anjlok, Perjalanan KA Bandung-Jakarta Telat 3 Jam Lebih

Menurut jadwal, seharusnya Surya tiba di Stasiun Bandung pukul 14.53 WIB. Namun karena kereta banyak berhenti karena menunggu persilangan, ia baru sampai pukul 20.35 WIB.

"Tadi sering berhenti dan berhentinya lama," ucapnya.

Surya menjelaskan, selama perjalanan, kereta banyak berhenti karena menunggu persilangan kereta. Bahkan di beberapa stasiun, kereta berhenti lama, seperti di Stasiun Cikampek, Purwakarta, dan Plered. 

Penumpang yang terburu-buru, banyak yang tidak melanjutkan perjalanan. Mereka turun di Stasiun Plered dan Purwakarta, kemudian melanjutkan perjalanan dengan taksi online ataupun bus. 

Untuk mengusir kebosanan, dia memilih tidur atau bermain games. Beberapa penumpang bahkan sempat mencari makanan saat berhenti di sejumlah stasiun. Pihak PT KAI sendiri hanya memberikan air mineral dan biskuit.

"Di Stasiun Purwakarta, orang-orang ada yang turun pada jajan, nyari makanan," ungkapnya.

"Soalnya makanan di kereta juga sampai habis, snack dan minuman habis. Akhirnya juga pas di Plered pada keluar, beli jajan," tuturnya. 

Baca juga: Kereta Anjlok Dievakuasi, Jalur KA Bandung-Jakarta Kembali Normal

Surya berharap hal ini tidak terulang lagi karena dia sebenarnya memilih kereta untuk menghindari macet. 

"Mudah-mudahan hal seperti ini tidak terulang lagi," tambahnya. 

Penumpang lainnya, Ahmad, mengaku sangat lelah dengan perjalanan kali ini. Tadinya dia berpikir untuk turun dan mengganti moda transportasi. 

"Tapi saya berpikir lagi, mungkin enggak akan lama karena saya dengar jalur sudah normal. Ternyata lama," ungkapnya. 

Dia juga berharap, kejadian ini tidak terulang lagi. Apalagi kejadian serupa pernah terjadi beberapa hari sebelumnya. 

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus, mengatakan, evakuasi kereta anjlok berhasil dilakukan selama 4 jam. Setelah itu, tepatnya pukul 15.00 WIB, jalur sudah bisa dilalui.

"Namun, karena jumlah antrean kereta yang tertahan cukup banyak, sehingga perlu waktu untuk mengurai antrean," pungkasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com